Buat aku acara saur bareng di luar kali ini adalah yang pertama kali. Sejak kecil puasa di rumah saurnya juga selalu di rumah tidak pernah pergi keluar. Trus kuliah juga selalu saur di kosan bareng ma teman sekosan. Bahkan ada kegiatan anak HMI yang adain saur buat anak jalanan, aku lebih pilih absen. Banyak alasan yang ada dalam pikiranku dulu “mulai dingin, ngantuk, bahaya, malas d el el”. Tetapi kali ini beda , dah merasa berani keluar malam-malam, ada revo yang selalu setia menemani kemanapun.
Acara saber ini diadakan oleh teman-teman babbling. Perkenalanku pertama kali dengan anggota group bubling dari mbak Bella, dia adalah kakak tingkatku. Saat itu mbak Bella sedang merayakan ulang tahunya di Wapo Resto bersama mereka. Setelah acara ulang tahun mbak Bella aku tidak pernah lagi mau bergabung dengan acara mereka. Karena kebanyakan kegiatan mereka ke Club malam alias dugem. Dari awal mang aku gak akan pergi ke tempat seperti itu (maklum neh kawan kuper tapi tu amanat dari ortu…*sok alim..hehehehe). Rata-rata mereka adalah para akuntan dan ada beberapa manajer dari perusahaan swasta terkenal di malang. Untuk kali ini acaranya jelas yaitu “bagi-bagi saur buat orang pinggiran” dan klo acara seperti ini aku jelas tertarik sekali. Aku pikir grup ini cuma ingin senang-senang saja teryata aku salah..maafkan saya ya..
Acara dimulai pukul 12.30 di rumah Pak Yossi yang terletak di daerah sukun kota malang. Tak disangka petualanganku sudah dimulai dari plaza Dieng. Tiba-tiba saja, ban sepeda motorku yang belakang bocor. Mana, aku mengendarai saat itu kenceng banget. Hasilnya, terjadi sedikit drama berguling di aspal tengah malam. Untungnya karena malam hari tidak ada yang lihat jadi tidak bikin malu lah, tetapi buntung juga karena tidak ada tambal ban yang buka. Aduh revo, seharusnya klo ada paku tu mengindar jadi kan gak ada acara dorong-mendorong sambil menahan sakit.. :( . Akhinya sampai di rumah Pak Yossi dengan terlambat setengah jam dan aku kira aku yang paling terlambat ternyata yang baru hadir mbak meta, mas pram dan Pak yossi (yaiyalah pak yossi kan tuan rumahnya).Tidak lama kemudian datalah kak Risky, Pak Antok, Mas Setya dan Mbak Bella total dari kami adalah 8 orang. Untuk nasi kotak yang akan dibagikan telah disiapkan oleh bu antok yang sehari-harinya berbisnis dalam bidang catering. Dijamin enak !!
Pukul 01.30 kami segera berangkat menuju TKP di daerah malang kota lama. Dengan berat hati Revo aku tinggalkan di rumah pak yossi dan aku berboncengan dengan mbak meta. Sekitar setengah jam kami telah memasuki area pecinan di kota malang, suasana yang ada teryata diluar dugaanku. Awalnya aku pikir akan sepi tetapi ketika kami melewati pasar suasana telah rame. Banyak orang yang telah menyiapkan daganganya. Mulai dari anak-anak dibawah 10 tahun sampai orang tua lanjut usia. Setelah melewati pasar kami melewati gang sempit dengan pemandangan kiri kanan rumah-rumah yang menurutku sedikit kumuh.
Setelah keluar masuk gang akhirnya kami sampai di sebuah tanah kosong yang luas. Aku tidak tahu pasti di mana daerah ini. Tanah kosong ini ternyata adalah tempat pembuangan akhir (TPA). Bau sampah tidak sedap sunguh menyengat di hidung. Aku tidak bisa membayangkan jika setiap hari mencium aroma seperti ini. Ingin rasanya aku menutup hidungku tetapi aku juga tidak ingin menyingung perasaan mereka.
Banyak Anak usia 12 tahunan di pagi hari telah melakukan pekerjaanya. Padahal seharusnya mereka tidur yang cukup. Selain anak-anak banyak juga orang tua usia lanjut usia yang sibuk mengangkat sampah-sampah untuk dipilah-pilah. Udara dingin yang menusuk tulang tidak mereka hiraukan sama sekali. Mereka memilah plastik bekas yang dapat didaur ulang. Rasa sedih dan bangga akan mereka ada dalam diriku. Aku sangat senang dengan anak kecil yang memiliki semangat tinggi seperti mereka. dengan cepat kami langsung membaur dengan mereka bau tak sedap dan rasa jijik yang semula ada dalam benaku seketika lenyap. Saat asyik bercengkrama, tiba-tiba saja perhatianku teralihkan oleh seorang anak yang sedang kusyuk sholat malam diantara tumpukan kardus bekas. Aku merasa malu sekali, jam segini biasanya aku masih tertidur lelap dan merasa malas sekali untuk membuka mata. Sementara mereka semua berusaha keras untuk tetap menjadi umat muslim yang baik . Yaa Allah maafkan hambamu ini..
Sebelum waktu imsyak datang kami semua segera saur bersama. Sungguh aneh ! kami semua makan di antara sampah dengan bau menyengat tetapi suasana terasa sangat menyenangkan. Kami smua saling berbincang-bincang, bahkan saling bercanda gurau. Semua menikmati makanan saur dengan lahapnya. Acara saur bersama kami tutup dengan sholat subuh berjamaah. Ketika aku pulang, tio seorang anak yang berumur 7 tahun merengek kepada ibunya akan ikut bersamaku. Dengan berat hati aku pergi meninggalkanya dan berjanji suatu saat akan kembali lagi.
Tidak lupa aku mampir dahulu di rumah pak yossi untuk mengambil revo. Aku benar-benar mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada beliau, karena telah mengajaku kedalam acara yang penuh makna. Sementara pak Yossi hanya berkata “untuk berteman dengan rakyat kecil itu lebih susah karena tidak cukup dengan uang melainkan dengan hati”. Sungguh kata yang bermakna dalam bukan…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar