Minggu, 30 Desember 2012

Sinopsis Novel “Saga no Gabai Bacchan (Nenek Hebat dari Saga)”

Judul: Saga no Gabai Bacchan (Nenek Hebat dari Saga)
Penulis: Yoshichi Shimada
Penerjemah: Indah S. Pratidina
Penyunting: Tim Kansha
Penerbit: Penerbit Kansha Books
Tahun: 2011
Hlm: 320



Novel ini adalah novel terjemahan dari jepang yang saya beli bersamaan dengan novel Totto Chan. Saat  di rak display toko kedua novel ini bersebelahan sehingga saya memutuskan untuk membelinya. Yoshichi Shimada sebagai penulis pun mengakui bahwasanya novel yang ia tulis terispirasi dari novel Totto Chan karya Tetsuko Kuroyanagi. Novel ini menurut saya sangat bagus dan satu lagi yang istimewa yaitu penulis mengunakan bahasa sehari-hari yang mudah dipahami (ups, klo soal bahasa berati yang hebat juga adalah si penerjemah buku karena saya membancanya dalam bahasa Indonesia)

Novel ini berceritakan tentang kisah seorang anak bernama Akihiro Tokunaga yang hidup susah bersama ibunya pasca pengeboman di Hiroshima. Hingga akhirnya ibunya merasa tidak sanggup untuk merawatnya, sehingga  Akihiro malah dikirim ke desa Saga untuk hidup bersama Neneknya. Ternyata di Saga kehidupan Akihiro jauh lebih miskin dari pada di Hiroshima, tetapi di Saga walaupun miskin, ia tetap bahagia.

Suatu hari saat makan malam.
“Nek, dua-tiga hari ini, kita makan kok hanya nasi ya, tanpa lauk?”
Setelah aku berkata begitu, sambil tertawa terbahak-bahak, nenekku menjawab, “Besok nasi pun takkan ada kok.”  (Prolog)

Dari prolog inilah kita dapat belajar mengenai hidup yang selalu bersyukur, dimana nenek mengajarkan bahwa hari ini kita jauh lebih beruntung dari tidak ada nasi sama sekali. bagi Nenek adalah hidup miskin tidak apa-apa asal ceria terus dan Nenek juga selalu memiliki ide-ide cermelang dalam menghadapi kehidupan yang serba miskin. Seperti saat  berjalan  nenek selalu  mengikatkan magnet di belakangnya untuk menarik logam-logam yg bertebaran di jalanan, dengan begitu  logam-logam yang ia peroleh dapat ia jual.  Nenek juga tidak perlu berbelanja di supermarket, cukup ia membentangkan galah di sungai agar benda yg mengalir disungai tertahan oleh galah itu. Oleh karena itu,  Nenek  juga menyebut sungai itu sebagai  supermarket karena banyak bahan makanan yg mengalir di sana karena di  hulu sungai ada pasar dan biasanya para pedagang mencuci sayur dagangannya di sungai dan ada beberapa yang hanyut terbawa arus sungai dan nenek sadar  akan hal itu. Para pedangang  itu juga membuang lobak, timun sawi yang sudah rusak atau busuk ke sungai. Menurut nenek  lobak yang berujung dua sekalipun bila dipotong dan di rebus, sama saja dengan yang lain. Timun yang bengkok sekalipun bila dipotong dan direbus tetap saja timun. Tapi bila tidak ada makanan yang hanyut nenek akan selalu berkata supermarket sedang libur dengan ekspresi yang menyayangkan. Dari sungai nenek juga mendapatkan ranting atau batang pohon yang dikeringkan dan nantinya dijadikan bahan bakar
Novel ini mengajarkan saya banyak hal mulai dari hidup sederhana dan selalu bersyukur, hal ini ditunjukan dari  tingkah laku nenek yang selalu bersyukur dan tidak banyak mengeluh. Bahkan di tengah-tengah kesulitanya nenek juga masih membantu orang lain dengan meminjamkan uang yang dimilikinya. Selain itu, Banyak kata-kata mutiara yang ditulis oleh penulis dan semuanya adalah kata-kata yang disampaikan Nenek kepada Akihiro…

Kebaikan sejati dan tulus adalah
kebaikan yang dilakukan tanpa diketahui orang
yang menerima kebaikan.

Pelit itu payah ! Hemat Jenius !

Ada dua jalan buat orang miskin.
Miskin muram dan miskin ceria.
Kita ini miskin yang ceria.
Selain it karena bukan
baru-baru ini saja menjadi miskin,
kita tidak perlu cemas.
Tetaplah percaya diri.
Keluarga kita memang turun temurun miskin

Dan masih banyak lagi kisah Nenek dari Saga yang lebih keren, ayuk segera dibaca !!!


Read More - Sinopsis Novel “Saga no Gabai Bacchan (Nenek Hebat dari Saga)”
Read More - Sinopsis Novel “Saga no Gabai Bacchan (Nenek Hebat dari Saga)”

Kamis, 06 Desember 2012

Tak ada Kemiskinan jika kita selalu BERSYUKUR

Kemarin  di “group travelling yang ada di BBM” ada seorang teman yang posting pertanyaan dan pertanyaan ini sangat inspirasi yaitu, Coba isikaan kata untuk melengkapi kata berikut :

1. Allah menciptakan TERTAWA dan .......

2. Allah itu MEMATIKAN dan ......

3. Allah menciptakan LAKI-LAKI dan .......

4. Allah memberikan KEKAYAAN dan...

 Kebanyakan dari kita akan menjawab dengan kata sebagai berikut  :

1. MENANGIS.
2. MENGHIDUPKAN.
3. PEREMPUAN
4. KEMISKINAN.

Untuk No 4lah yang salah, bahkan saya sendiri sempat menjawab  Kemiskinan. Padahal  jawabanya bukan itu. Jawaban tersebut ada dalam rangkaian firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam surat An- Najm (53), ayat: 43-45, dan 48 sebagai berikut:

1.      "dan Dia-lah yang menjadikan orang TERTAWA dan MENANGIS." (QS. 53:43).
2.      "dan Dia-lah yang MEMATIKAN dan MENGHIDUPKAN." (QS. 53:44).
3.      "dan Dia-lah yang menciptakan berpasang - pasangan LAKI-LAKI dan PEREMPUAN. " (QS.53:45).
4.      "dan Dia-lah yang memberikan KEKAYAAN dan KECUKUPAN." (QS.53:48).


Dimana dalam Al Quran bukan KEMISKINAN, tapi KECUKUPAN. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala hanya memberi KEKAYAAN dan KECUKUPAN kepada hamba-Nya. Dan yang "menciptakan" KEMISKINAN adalah diri kita sendiri. Sehingga kemiskinan ada karena pemikiran kita sendiri yang selalu kurang bersyukur.  Bahkan kalupun ada kemiskinan itu dikarenakan manusianya sendiri yang tidak mau berusaha dan hanya malas-malasa. Oleh sebab itu orang-orang yang senantiasa bersyukur, walaupun hidupnya pas-pasan, ia akan tetap tersenyum dan merasa CUKUP. Jadi, marilah kita bangun rasa KECUKUPAN di dalam hati dan pikiran kita, agar kita menjadi hamba-Nya yang selalu BERSYUKUR.. Amiin
Read More - Tak ada Kemiskinan jika kita selalu BERSYUKUR
Read More - Tak ada Kemiskinan jika kita selalu BERSYUKUR

Minggu, 04 November 2012

Review : Totto-chan Gadis Cilik di Jendela

Judul buku : Totto chan Gadis cilik di jendela
Pengarang : Tetsuko Kuroyanagi 
Penerbit     : PT Gramedia Pustaka Utama
Edisi           : Ketujuh, 2010
Halaman    : 272 halaman 




Sebenarnya dah lama juga pingin beli ini buku setiap ke toko buku, tapi keinginan tersebut hanya keinginan karena masalah isi kantong. Hingga suatu hari pucuk dicinta ulampun tiba (pingin baca ada yg minjamkanya..hehehe), yap dialah “jengki” adek kosku yg dapat kado dari kakaknya. Dan akhirnya ini buku berhasil aku baca dengan rasa kepuasan. Isi ceritanya  yang mengalir sungguh mengasikan, walaupun di bagian tengah ada sedikit membosankan  dan berhasil menghadirkan klimaks yang membekas di hati.
Totto chan adalah  seorang gadis kecil yang dianggap nakal oleh guru-guru SD nya. Bahkan mamanya sangat sering dipanggil ke sekolah Totto chan gara-gara tingkah lakunya yang aneh. Seperti, menggambar tanpa mengikuti pelajaran yang diberikan gurunya, selalu mengulang-ulang membuka loker mejanya untuk megambil satu benda kemudian memasukannya kembali yang tentu saja mengganggu proses belajar, dan memanggil para pemusik jalanan lewat jendela kelasnya serta menyuruh mereka bermain musik.  Akibatnya, seisi kelas menjadi gaduh dan tidak terkendali dan menyebabkan guru bahkan kepala sekolahnya marah. Karena kenakalannya, tersebut  Totto chan dikeluarkan dari sekolah. Padahal Totto-chan adalah gadis cilik dengan rasa ingin tau yang besar dan banyak sekali tingkah totto chan yang membuat kita takjub (bahkan ada beberapa tingkah lakunya yang sedikit banyak seperti aku dulu…hehehe)
Cerita Totto chan adalah pengalaman pribadi dari penulis sendiri. Sejak di awal cerita penulis telah menghadirkan klimak tersendiri dengan munculnya berbagai masalah yang disebabkan oleh tingkah laku Totto Chan. Buku ini sepertinya sangat cocok dibaca oleh ibu-ibu dan para pengajar. Karena dari buku ini kita bisa belajar banyak  tentang nilai kehidupan mulai persahabatan, kasih sayang sampai cara mendidik anak dan cara  mengajar dalam hal  pendidikan.
Nilai Persahabatan dalam totto chan diceritakan melalui  cerita persahabatan  Totto chan dan Yasuaki chan, mereka suka melakukan petualangan chan dan ia sering membuat teka-teki humor yang membuat teman-temanya tertawa. Dari persabatan mereka  kita juga bisa belajar cara menghargai sebuah perbedaan .
Cerita kasih sayang ditulis oleh penulis melalui kisah kasih sayang ibu Totto chan (ibu yang selalu mengerti tentang anaknya dan selalu terus memberikan yang terbaik untuk anaknya). Dimana saat Totto chan dikeluarkan dari sekolahnya ibunya tidak member tahu totto chan, diam-diam ibu Totto-chan mencari sekolah baru untuk anaknya, dan akhirnya menemukan sekolah yang cocok yang bernama Tomoe Gakuen. Bahkan sampai Totto chan besar, ibunya tidak pernah memberitahunya bahwa ia dikeluarkan dari sekolah karena dalam pikiran ibunya hal tersebut dapat mempengaruhi perkembangan Totto  Chan.
Sekolah Tomoe Gakuen yang dikepalai oleh Sosaku Kobayashi, dengan metode pengajaran yang berbeda dengan sekolah lainnya. Dari sinilah kita dapat belajar tentang sistem pendidikan dan mencontoh sifat Sosaku Kobayashi, beliau adalah kepala sekolah yang baik hati dan selalu memberikan yang terbaik untuk para murid yang ia sayangi. Rasa sayang yang besar itu ia tunjukkan dengan menjadikan gerbong kereta yang sudah tidak terpakai sebagai kelas tempat belajar yang sangat menarik, sehingga murid bisa belajar sambil menikmati pemandangan di luar gerbong dan membayangkan sedang melakukan perjalanan. Pak Sosaku Kobayashi menerima Totto chan sebagai murid baru di sekolahnya, walaupun Totto chan memiliki sifat yang berbeda dengan anak-anak sebayanya dan ia mendidik murid-muridnya dengan bijaksana
Di Tomoe Gakuen, para murid juga boleh mengubah urutan pelajaran sesuai dengan keinginan mereka. Ada yang memulai hari dengan belajar fisika, ada yang mendahulukan dengan menggambar ada yang belajar musik baru belajar fisika. Pokoknya sesuka mereka dan mereka tidak merasa terpaksa untuk belajar. Karena sekolah itu unik, Totto-Chan pun sangat senang dan betah, disana teman-temannya juga sangat mengasikkan. Totto-chan tidak menyadari bahwa selain ia belajar bernyanyi, berhitung dan mengambar sekolah ini juga mengajarkan banyak hal mengenai persahabatan, rasa hormat dalam menghadapi orang lain, serta kebebasan untuk menjadi diri sendiri.
Penasaran perbedaan apa yang terjadi dalam persahabatan totto chan dan Yasuaki chan, apakah persabatan mereka terus terjalin walaupun ada sebuah perbedaan ? Penasaran dengan  bagaimana cara ibu Totto chan mendidik Totto chan dengan segala kenakalan yang Totto chan perbuat ? dan Bagaimana cara Pak  Sosaku Kobayashi memberikan sistem pendidikan di sekolahnya dan apakah  Tomoe Gakuen akan terus berkembang dengan sistem pendidikan yang dibuat oleh Pak Sosaku Kobayashi ataukah justru akan hancur ? , makanya ayuk segera membaca Totto chan, dijamin akan menyesal jika gak baca.
Read More - Review : Totto-chan Gadis Cilik di Jendela
Read More - Review : Totto-chan Gadis Cilik di Jendela

Minggu, 14 Oktober 2012

Review “Lalita” seri bilangan FU

Lalita merupakan novel kedua dari Seri Bilangan Fu. Sebelumnya ada novel Manjali dan Cakrabirawa. Lalita adalah kado anivesary-ku dari sany dan tya. Meskipun merupakan seri dua  dari seri Bilangan Fu, tetapi novel  ini bisa dibaca terpisah sehingga kita tidak  kebingungan dengan jalan ceritanya. Lalita mempunyai cover yang unik yaitu bergambar biji dari sebuah tanaman. Gambar ini dilukis, didedikasikan untuk para pelukis botani. Sedangkan cover belakangpun tampak unik dengan konsep bayangan yang dapat secara langsung dipraktekan, dimana warna hijau dan merah adalah pasangan yang berkebalikan.
Dia yang tidak bisa melihat baying-bayang sediri , dia tidak akan mendapat pembebasan.
Setiap kita memiliki bayang-bayang. Bukan musuh, melainkan pasangan yang berkebalikan (233)

Novel Lalita dikatakan sangat menarik karena tidak hanya menceritakan kisah percintaan dari seseorang tetapi novel yang mampu memberikan pengetahuan bagi pembaca. Pengetahuan yang dapat diperoleh adalah tentang candi borubudur. menjadikan pembaca dari tidak tahu menjadi tahu. Novel ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu Indigo, Hitam, dan Merah. Novel inipun masih menceritakan petualangan yuda, parang jati dan marja.
Bagian Indigo menceritakan tentang pertemuan Yuda dengan seorang wanita setengah baya. Melalui Oscar yuda dapat berkenalan dengan Lalita.  Lalita adalah seorang kurator lukisan yang sangat tertarik dalam mempelajari sejarah Candi Borobudur.

Semua Anak Indonesia  merasa tahu apa itu Borobudur. Tapi sesungguhnya Borobudur mengajari kita bahwa jauh lebih banyak yang tidak kita ketahui tetang dia dari pada yang kita ketahui. (18)

Pada bagian Hitam menceritakan kisah hidup nenek moyang lalita, khususnya masa kecil kakek lalita. Dengan setting di Eropa, ditambahi cerita mengenai cerita rakyat di masyarakat Eropa. Cerita rakyat yang sering disebut dongeng. Dongeng tersebut adalah dongeng  Dracula yang menjadikan novel ini semakin menarik.
 Meskipun kau sulit percaya, kekasih, tapi demikianlah yang kuketahui dalam suatu pengetahuan yang gnostik. Dan aku ingin mengakuinya dengan jujur dengan  segala konsekuensi yang yang berbahaya. Bahwa aku adalah keturunan drakula. (39)
Dongeng menceritakan kebenaran dengan cara lain. (108)
Pada bagian Merah kembali diceritakan tentang kisah hidup yuda, parang jati dan marja. Soal Jati yang memendam rasa pada Marja, begitu juga sebaliknya. Yuda mengetahui hal itu tapi juga merelakan, sahabat dan kekasihnya saling jatuh cinta. Cemburu, tapi ia juga sayang keduanya, hubungan yang tidak bisa dibahas (wah, so sweet ya, cinta kan mang gak harus memiliki..). Termasuk Jati tidak boleh menanyakan pada Marja apakah ia mencintai Yuda atau tidak.

Barangkali manusia tidak punya kapasitas untuk mengampuni. Yang bisa dilakukan hanyalah berdamai.(208)

Penasaran dengan arti dari relief yang ada di candi Borobudur ? ingin tahu tetang bagaimana dongeng Dracula bisa tersebar di masyarakat Eropa ?  banyak hal yang akan kalian ketahui dari novel ini. Walaupun sedikit ada  cerita yang vulgar, tetapi kita dapat mempelajari banyak cerita yang bermanfaat dari Lalita. Dan pintar-pintarlah mengambil sudut pandang yang berbeda karena di situlah pengetahuan yang tersembunyi. Selamat Membaca !!!

Gambar Sampul Depan

Judul         : Lalita (Seri-2 Bilangan Fu)
Penulis      : Ayu Utami
Penerbit    : KPG
Terbitan    : September 2012
Halaman    : 256 Halaman

Read More - Review “Lalita” seri bilangan FU
Read More - Review “Lalita” seri bilangan FU

Selasa, 02 Oktober 2012

Horee !!! “Anniversary My Blog” di tahun 2012 ini berumur 2 tahun…

Lagi-lagi gak maksud sok eksis
Apalagi  narsis
tapi Cuma pingin nulis

Untuk tahun 2012, pada HUT  ke 2 ini
Aku  ingin sedikit evaluasi dan klarifikasi
(sekali-kali  alay to lebay boleh kan…!!!)

“Akuntansi kolomnya tak ada yg bs dibagi
Si empunya lagi sibuk kerjain skripsi
Petualangan dan Alam kolomnya lagi sepi
Si empunya lagi tak sering pergi-pergi

Hanya kolom Baca Buku yang terus diisi
Karena  akan terus menambah pengetahuan diri sendiri
Tak ketinggalan kolom Pernik yang selalu berbagi
Karena hidup selalu berwarna warni”.


"semoga terus menjadi lebih baik" Amin


Read More - Horee !!! “Anniversary My Blog” di tahun 2012 ini berumur 2 tahun…
Read More - Horee !!! “Anniversary My Blog” di tahun 2012 ini berumur 2 tahun…

Sabtu, 15 September 2012

Yuhuii, SEMERU...aku datang lagi...


Sudah 2 minggu perjalananku ke semeru berlalu. Muka yang terbakar telah kembali, rasa capek telah hilang, perlengkapan kotor telah tercuci dan luka pernafasan dalam telah sembuh. Tetapi kenangan masih terasa baru. Sedikitpun aku tak ingin melupakan semua perjalananku kali ini. Oleh karenanya semua akan aku tulis disini sehingga aku tidak akan melupakanya lagi..
Pendakian ke semeru kali ini bersama Bunda Susi, Om teguh, pak Prasetya
Read More - Yuhuii, SEMERU...aku datang lagi...
Read More - Yuhuii, SEMERU...aku datang lagi...

Minggu, 29 Juli 2012

“SABER” satu kegiatan BANYAK makna…


Buat aku acara saur bareng di luar kali ini adalah yang pertama kali. Sejak kecil puasa di rumah saurnya juga selalu di rumah tidak pernah pergi keluar. Trus kuliah juga selalu saur di kosan bareng ma teman sekosan. Bahkan ada kegiatan anak HMI yang adain saur buat anak jalanan, aku lebih pilih absen.  Banyak alasan yang ada dalam pikiranku dulu “mulai dingin, ngantuk, bahaya, malas d el el”. Tetapi kali ini beda , dah merasa berani keluar malam-malam, ada revo yang selalu setia menemani kemanapun.

Acara saber ini diadakan oleh teman-teman babbling. Perkenalanku pertama kali dengan anggota group bubling dari mbak Bella, dia adalah kakak tingkatku. Saat itu mbak Bella sedang merayakan ulang tahunya di Wapo Resto bersama mereka. Setelah acara ulang tahun mbak Bella aku tidak pernah lagi mau bergabung dengan acara mereka. Karena kebanyakan kegiatan mereka ke Club malam alias dugem. Dari awal mang aku gak akan pergi ke tempat seperti itu (maklum neh kawan kuper tapi tu amanat dari ortu…*sok alim..hehehehe). Rata-rata mereka adalah para akuntan dan ada beberapa manajer dari perusahaan swasta  terkenal di malang. Untuk kali ini acaranya jelas yaitu  “bagi-bagi saur buat orang pinggiran” dan klo acara seperti ini aku jelas tertarik sekali. Aku pikir grup ini cuma ingin senang-senang saja teryata aku salah..maafkan saya ya..

Acara dimulai pukul  12.30 di rumah Pak Yossi yang terletak di daerah sukun kota malang.  Tak disangka petualanganku sudah dimulai dari plaza Dieng.  Tiba-tiba saja, ban sepeda motorku yang belakang bocor. Mana, aku mengendarai saat itu kenceng banget. Hasilnya, terjadi  sedikit drama berguling di aspal tengah malam. Untungnya karena malam hari tidak ada yang lihat jadi tidak bikin malu lah, tetapi buntung juga karena tidak ada tambal ban yang buka. Aduh revo, seharusnya klo ada paku tu mengindar jadi kan gak ada acara dorong-mendorong sambil menahan sakit.. :( . Akhinya sampai di rumah Pak Yossi dengan terlambat setengah  jam dan aku kira aku yang paling terlambat ternyata yang baru hadir mbak meta,  mas pram dan Pak yossi (yaiyalah pak yossi kan tuan rumahnya).Tidak lama kemudian datalah kak Risky, Pak Antok, Mas Setya dan Mbak Bella total dari kami adalah 8 orang. Untuk nasi kotak yang akan dibagikan telah disiapkan oleh bu antok yang sehari-harinya berbisnis dalam bidang catering. Dijamin enak !!

Pukul 01.30 kami segera berangkat menuju TKP di daerah malang kota lama. Dengan berat hati Revo aku tinggalkan di rumah pak yossi dan aku berboncengan dengan mbak meta. Sekitar setengah jam kami telah memasuki area pecinan di kota malang, suasana yang ada teryata  diluar dugaanku. Awalnya aku pikir akan sepi tetapi ketika kami melewati pasar suasana telah rame. Banyak orang yang telah menyiapkan daganganya. Mulai dari anak-anak dibawah 10 tahun sampai orang tua lanjut usia. Setelah melewati pasar kami melewati gang sempit dengan pemandangan kiri kanan rumah-rumah yang menurutku sedikit kumuh.  

Setelah keluar masuk gang akhirnya kami sampai di sebuah tanah kosong yang luas. Aku tidak tahu pasti di mana daerah ini.  Tanah kosong ini ternyata adalah tempat pembuangan akhir (TPA). Bau sampah tidak sedap sunguh menyengat di hidung. Aku tidak bisa membayangkan jika setiap hari mencium aroma seperti ini. Ingin rasanya aku menutup hidungku tetapi aku juga tidak ingin menyingung perasaan mereka.

Banyak Anak usia 12 tahunan di pagi hari telah melakukan pekerjaanya. Padahal seharusnya mereka tidur yang cukup. Selain anak-anak banyak juga orang tua usia lanjut usia yang sibuk mengangkat sampah-sampah untuk dipilah-pilah. Udara dingin yang menusuk tulang tidak mereka hiraukan sama sekali. Mereka memilah plastik bekas yang dapat didaur ulang. Rasa sedih dan bangga akan mereka ada dalam diriku. Aku sangat senang dengan anak kecil yang memiliki semangat tinggi seperti mereka. dengan cepat kami langsung membaur dengan mereka bau tak sedap  dan rasa jijik yang semula ada dalam benaku seketika lenyap. Saat asyik bercengkrama, tiba-tiba saja perhatianku teralihkan oleh seorang anak yang sedang kusyuk sholat malam diantara tumpukan kardus bekas. Aku merasa malu sekali, jam segini biasanya aku masih tertidur lelap dan merasa malas sekali untuk membuka mata. Sementara mereka semua berusaha keras untuk tetap menjadi umat muslim yang baik . Yaa Allah maafkan hambamu ini..

Sebelum waktu imsyak datang kami semua segera saur bersama. Sungguh aneh ! kami semua makan di antara sampah  dengan bau menyengat tetapi suasana terasa sangat menyenangkan. Kami smua saling berbincang-bincang, bahkan saling bercanda gurau.  Semua menikmati makanan saur dengan lahapnya. Acara saur bersama kami tutup dengan sholat subuh berjamaah. Ketika aku pulang, tio seorang anak yang berumur 7 tahun merengek kepada ibunya akan ikut bersamaku. Dengan berat hati aku pergi meninggalkanya dan berjanji suatu saat akan kembali lagi.

Tidak lupa aku mampir dahulu di rumah pak yossi untuk mengambil revo. Aku benar-benar mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada beliau, karena telah mengajaku kedalam acara yang penuh makna. Sementara pak Yossi hanya berkata “untuk berteman dengan rakyat kecil itu lebih susah karena tidak cukup dengan uang melainkan dengan hati”. Sungguh kata yang bermakna dalam bukan…
Read More - “SABER” satu kegiatan BANYAK makna…
Read More - “SABER” satu kegiatan BANYAK makna…

Jumat, 25 Mei 2012

Review SUPERNOVA #1 “Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh”



Sesuai dengan janji ku, dalam seminggu ini akan aku review supernova 1-3 aku membacanya ketika SMA, dah 6 tahun yang lalu deh. Aku membaca novel supernova justru secara terbalik tetapi itu justru mengasikan. Dimulai dengan “Petir#1”, “Akar#2” dan “Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh#3”.  Supernova adalah virus. Jadi siap-siap ya terjangkit virusnya dan dijamin berkomentar kagum akan karya-karya dee…

Dee sangat ahli dalam merangkai ilmu pengetahuan mulai fisika,biologi, kimia yang dicampur ke dalam sastra. Sehingga akupun harus membacanya berkali-kali. dan Supernova satu ini juga penuh akan pengetahuan. Dimulai dari 2 tokoh berikut :

Dimas & Reuben
Dua orang pemuda cerdas yang sedang kuliah di luar negeri bertemu. Dimas yang kuliah di George Washington University bertemu dengan Reuben, si “teoritis” yang belajar di Johns Hopkins Medical School. Mereka memiliki kecerdasan yang luar biasa. Mereka berdua gay alias homo dan kebetulan sekali jatuh cinta karena kesamaan visi. Mereka membuat janji bersama untuk sepuluh tahun lagi.

Sepuluh tahun kemudian di Jakarta mereka berusaha mewujudkan janji diantaranya. Mereka berdua akan membuat sebuah mahakarya penggabungan antara “fiksi” dengan pemahaman jangka panjang tentang “fisika-filsafat”. Mereka akhirnya memutuskan akan membuat sebuah cerita dengan order dan chaos sebagai awal cerita. Dimana, sebuah dongeng masa kecil, Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh mereka transformasikan ke dalam diri para tokoh modern, manusia millenium.

Tuhan berbicara lewat banyak hal, banyak mulut, dan banyak peristiwa (hlm. 53)

Dalam kerangka berpikir Reuben, segala sesuatu yang ditangkap manusia sebagai objek merupakan hasil dari keinginan yang diciptakan manusia itu sendiri, dengan otak sebagai mediasi. Ini juga tak lepas dari penjelasannya tentang “konsep waktu”. Bahwa waktu masa kini, masa lalu dan masa depan sebenarnya hanyalah akibat dari pengolahan bagian otak yang bernama cortex. Bagian itulah yang menyusun kekacauan mencari sebuah rutinitas empiris yang akhirnya terkategori. Baginya yang ada hanyalah masa kini yang terus bergerak, masa lalu yang terus bergerak, dan masa depan yang juga selalu bergerak. Tak dapat di genggam secara kategoris.

“...Dan, apa yang ia lihat bergantung dari respon mana yang ia pergunakan.
Otak adalah alat yang disediakan bagi kita untuk bermain dengan hidup.
Permainannya sendiri? Terserah anda.” (hlm. 127)

Diawali dari sebuah dongeng “Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh”.
Dimana  terdapat seorang pangeran yang sangat mencintai seorang putri, namun dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh. Hingga muncul sang bintang yang merasa iba dan mengajak pangeran untuk ikut menuju tempat sang putri. Namun begitu sang bintang melihat sang putri, ia jatuh cinta dan membiarkan sang pangeran hancur menjadi debu dalam perjalanannya menempuh jarak dengan kecepatan yang tinggi, ditinggalkan sang bintang. Dari cerita inilah reuben merefleksikan menjadi tokoh-tokoh dibawah ini

Ksatria (Ferre), Putri (Rana) dan Bintang Jatuh (Diva)
Dia adalah seorang eksekutif muda, managing direcotr sebuah perusahan multinasional) yang sibuk dengan semua urusan pekerjaannya. Hingga sang putri datang dalam wujud seorang reporter sebuah majalah wanita, bernama Rana. Lewat sebuah takdir pertemuan wawancara mereka mulai menjalin hubungan. Mereka saling jatuh cinta, namun di saat yang tak tepat. Rana, sang putri telah diikat oleh seorang pangeran yang bahkan tak ia cintai, yaitu Aswin. Aswin adalah suami dari Rana yang sangat mencintai rana. Sedangkan refleksi bintang jatuh dalam mahakarya Reuben dan Dimas? Ia berwujud seorang wanita, cantik, cerdas, bermata hitam, modern, dan kaya. Atas ide dari Dimas, dia membuat bintang jatuh menjadi sesuatu yang special yaitu seorang pelacur. Mereka memberi nama Diva. Diva seorang wanita “siap pakai” dengan tarif dolar. Wlaupun begitu tak sembarangan orang bisa menyentuh tubuhnya karena harus rela merogoh kocek U$ 1500.

Aku sendiri sangat menyukai sifat dan karakteristik diva, walaupun seorang pelacur Diva memiliki kepandaian yang tinggi. Diva dibentuk sebagai pelacur dengan kelas tinggi, bahkan diva mampu membuat seorang guru besar kalah dalam perbincangan. Disinilah dee memasukan masalah social dan budaya, Dee sangup menyidir oknum orang kaya yang bersikap Borjuis.

“Hampir semua orang melacurkan waktu, jati diri, pikiran, bahkan jiwanya.
Bagaimana kalau ternyata itulah pelacuran yg paling hina?”

Klimaks dari novel ini ketika Aswin telah mengetahui perselingkuhan Rana. Tentunya kalian pun akan penasaran “siapakah yang dipilih oleh rana ?”, “Apakah perasaan cinta itu?”, “ Apakah seharusnya cinta itu mengikat atau  membebaskan ?”,” Bagaimana Diva sebagai Bintang jatuh dapat ikut campur dalam kehidupan Ferre ?”. AYO, temukan semua jawabanya di novel ini…

Salah satu hal yang membuat novel ini menarik yaitu “Siapa menulis siapa?”. Dalam cerita Ruben dan Dimas menciptakan sebuah karya tetapi sebenarnya mereka juga hanyalah tokoh. Dee lah yang menciptakan mereka.   Inilah yang membuat aku benar-benar kagum akan karya dee . 10 jempol untuk Dee. Dijamin kalian pun akan dibuat penasaran dan membacanya tanpa henti.
Read More - Review SUPERNOVA #1 “Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh”
Read More - Review SUPERNOVA #1 “Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh”

Jumat, 18 Mei 2012

Review SUPERNOVA #2 “Akar”


Sesuai dengan janji ku di Revie Supernova #4 Partikel sebelumnya akan aku review supernova 1-3 aku membacanya ketika SMA, jadi sudah 6 tahun yang lalu deh. Aku membaca novel supernova justru secara terbalik tetapi itu justru mengasikan. Dimulai dengan “Petir#1”, “Akar#2” dan “Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh#3”.  Supernova adalah virus. Jadi siap-siap ya terjangkit virusnya dan dijamin berkomentar kagum akan karya-karya dee…

Saat itu selama 2 hari berturut-turut "akar" menemani hariku. Mau tidurpun aku selalu teringat akar karena terasa akar akan berlari meninggalkanku, padahal akar tidak akan tumbuh  jika aku tak membacanya.  Akar diterbitkan pertama  pada 16 Oktober 2002. Novel ini sempat mengundang kontroversi karena dianggap melecehkan umat Hindu. Mereka menolak dicantumkannya lambang OMKARA/AUM yang merupakan aksara suci BRAHMAN Tuhan yang Maha Esa dalam HINDU sebagai cover dalam bukunya. Akhirnya disepakati bahwa lambang Omkara tidak akan ditampilkan lagi pada cetakan selanjutnya.

Sebagai pembuka novel  Akar menceritakan sedikit lanjutan “Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh”. Dimana  Gio mendapat kabar bahwa Diva menghilang dalam sebuah ekspedisi sungai di pedalaman Amazon. Dan Gio pun membuat keputusan untuk mencari Diva.

Akar menceritakan sebuah petualangan seorang yang bernama Bodhi.  Saat membuat review  ini aku baru sadar sepertinya akar juga berperan dalam menumbuhkan  virus-virus petualangan di otaku sampai detik ini pun semakin terus berkembang. Bodhi pada awalnya tinggal di wihara dan dibesarkan oleh Guru Liong. Akhirnya nasib menggiringnya untuk berpetualang meningalkan wihara tersebut.

“Jangan takut. Jangan menyerah.
 Hidup ini sebenarnya indah.”

Bodhi merupakan orang bebas. Dia mengikuti aliran air kehidupannya yang berusaha untuk mencari tahu tujuan hidupnya dan mengasah kemampuanya. Bener-bener bikin iri, berbeda dari petir ketika mmbaca Akar diawal cerita akusangat antusias. Dalam akar memang hanya sedikit pengetahuan tetapi justru menurutku saat inilah Akar langsung praktek tanpa teori..

“Life is all about how to control our minds,
and how to make use of our limited knowledge.”

Awal dari penjelajahan Bodhi di awali di Bangkok kemudian ke Laos, kembali lagi ke Bangkok dan akhirnya ke Kamboja dengan petualangan yang makin seru karena Kamboja adalah area konflik para pasukan pemberontak. Dee benar-benar sangat pandai dalam mengambarkan petualangannya keliling Bodi di Asia Tenggara. Dalam petualanganya bodhi melakukan banyak pekerjaan menarik dari tukang tato hingga pemetik daun ganja di Golden Triangle pun dilakukan untuk terus hidup.
Pembaca akan dibawa berpetualangan seperi di dalam film Adventure yang menceritakan tempat-tempat menarik. Dalam sebuah petualangan tentunya Pertemuannya dengan berbagai orang yang baru menjadi kepingan puzzle  bagi kehidupan Bodhi.   Bodhi bertemu dengan orang-orang hebat yang mengubah nasibnya. Ia bertemu dengan para backpacker dari berbagai negara, berjalan dari satu nasib ke nasib yang lain. Hingga bergaul dengan masyarakat anarkis murni, yang memiliki ideologi do it yourself, Punk. 

“Art partly completes what nature cannot bring to a finish.
Art carries out Nature’s unrealized ends.”

Pelajaran hidup akan selalu didapat dimanapun dia berada. Kadangkala seseorang yang ditemui di suatu tempat akan bertemu lagi di tempat lain dengan suasana yang benar-benar ajaib dan berbeda seolah melengkapi nasib diantara keduanya.

“Kita memang tak pernah tahu apa yang dirindukan

 sampai sesuatu itu tiba di depan mata.”
Read More - Review SUPERNOVA #2 “Akar”
Read More - Review SUPERNOVA #2 “Akar”

Selasa, 08 Mei 2012

Review SUPERNOVA #2 “PETIR”




Judul buku         : Supernova : Petir
Penulis               : Dewi “DEE” Lestari
Penerbit             : PT. Andal Krida Nusantara (AKOER)
Cetakan             : Pertama  Oktober 2004
Tebal                 : ix+201 halaman






Sesuai dengan janji ku, dalam seminggu ini akan aku review supernova 1-3 aku membacanya ketika SMA, dah 6 tahun yang lalu deh. Aku membaca novel supernova justru secara terbalik tetapi itu justru mengasikan. Dimulai dengan “Petir”, “Akar” dan “Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh”.  Supernova adalah virus. Jadi siap-siap ya terjangkit virusnya dan dijamin berkomentar kagum akan karya-karya dee…

Diawali dengan lanjutan supernova #1 dimana tokoh Dimas-Reuben yang keduanya akan berurusan dengan kiriman e-mail Gio yang mengatakan bahwa Gio sedang melakukan pencarian terhadap Diva yang menghilang. Karena membaca tidak berurutan awalnya saya pikir Gio_Diva_Reuben_Dimas hidup di dunia nyata. Tetapi setelah membaca Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh saya sendiri sedikit bingung. Bagaimanakah sebenarnya hubungan keduanya ?

Tokok utama dalam novel ini adalah Elektra (Petir). Dalam novel ini Dee akan membuat kita tertawa dan bertanya-tanya bagaimna kelanjutanya novel ini. Bahkan Dee juga menggabungkan ilmu pengatahuan kedalam novel. Pembaca akan dibawa untuk mempelajari ilmu listrik dan jaringan. Tidak hanya itu para pembaca juga akan dibuat tegang oleh berbagai kejadian misterius. Jika dibandingkan semua seri Supernova, menurutku Petir yang paling komplit (kayak paket Jamu gitu..) mulai humor, pengetahuan sampai misteri.

Masa kecil Elektra bersama kakaknya watti kurang bahagia, karena mereka tidak pernah memiliki mainan baru. Setiap mainan mereka rusak, ayah mereka selalu dapat memperbaikinya. Saat Elektra kecil ia pernah tersetrum listrik dari kabel yang tidak sengaja ia sentuh. Sementara Dedi panggilan akrab ayahnya sudah menjalin ikatan suci dengan listrik. Pernah Elektra menyentuhkan test-pen ke tubuh Dedi dan ajaibnya dapat menyala. Elektra kecil sangat senang menonton kilatan petir dan ia sering menari-nari dibawah hujan saat petir manggelegar. Karena kejadain itu Watti menyuruh Elektra ke Gereja untuk disucikan dan dibebaskan dari pengaruh roh jahat. Dan alhasil usahanya tidak berhasil dan Elektra malah semakin penasaran dengan keanehan dalam dirinya
.
“…kursi itu berguncang hebat pada akhirnya.
Ternyata hidup tidak membiarkan satu orang pun lolos untuk Cuma jadi penonton.
Semua harus mencicipi ombak.” (hal 33)

Sejak Dedi elektra meninggal karena stroke dan kakaknya Watti memutuskan tinggal bersama suaminya di Freeport, Tembagapura. Elektra harus tinggal sendirian di rumah yang besar dan kuno bernama Eleanor. Elektra memiliki kebiasaan malas-malasanan kerjaannya hanya tidur siang jelas tidak siap menghadapi hidupnya yang menuntut untuk mandiri. Sarjananya sudah lama didapat, tapi dia tidak memiliki ketrampilan bekerja.

Beberapa peluang pekerjaan dicobanya. Dari bisnis MLM hingga memenuhi panggilan kerja untuk menjadi asisten dosen di STIGAN (Sekolah Tinggi Ilmu Gain Nasional). Elektra sangat bingung kemudian mendatangi dukun sakti untuk meminta perlindungan  tetapi sang dukun sakti tersebut malah akan melakukan hal seronok padanya, kemudian  Elektra mencegahnya dan memegang pundak sang dukun dan tiba-tiba sang dukun pingsan seperti tersetrum listrik. Dan setelah diselidiki lebih lanjut STIGAN hanyalah mainan orang iseng yang ingin menakuti orang lain. Sumpah saat baca bada bagian ini aku ketawa ngakak…

Namun justru karena surat itulah Elektra akan menemukan gerbang metamorfosis dirinya. Untuk melengkapi syarat-syarat penggilan kerja itu, Elektra membeli perlengkapan klenik di sebuah warung yang memang dikhususkan menjual perlengkapan perdukunan macam itu. Di situlah akhirnya Elektra mengenal sosok Ibu Sati yang merupakan pemilik dari warung tersebut. Ibu Sati dijadikannya sebagai guru spiritual yang nantinya akan menginspirasi bisnis usaha Elektra sekaligus seseorang yang mampu menggali bakat ajaib Elektra yang berhubungan dengan listrik yang ada di tubuhnya.

Percaya bahwa di dunia ini tidak ada yang sia-sia. Membiarkan
 hidup dengan caranya sendiri menggiring kita menuju sebuah jawaban.” (hal 229)

Ibu Sati mengajarkan berbagai hal dan ia juga yang menyarankan Elektra untuk mempunyai komputer sendiri bahkan Ibu sati juga menyarankan Elektra untuk membuka sebuah warnet.Saat Elektra dan  menjalankan niat tersebut akhirnya ia bertemu dengan seorang maniak internet bernama  Toni yang biasa dipanggil Mpret. Mret telah berhasil membuat 12 Virus dan menyadap Internet Banking beberapa Bank. Kesepakatan bisnis terlaksana mereka mulai menyulap Eleanor menjadi Warnet, Rental PS, Distro, Home theater dan tentu saja tak lupa warung nasi goreng yang penjualnya bernama Mas Yono. Sebulan bangunan tersebut selesai selanjutnya mereka mencari nama yang cocok, setelah berdiskusi ahirnya Eleanor menjadi ELEKTRA POP.

“…bahwa akan tiba saatnya orang berhenti menilaimu dari wujud fisik,
melainkan dari apa yang kamu lakukan.” (hal 248)

Tak disangka, pada suatu ketika Elektra terserang penyakit aneh yang apabila ia ingin pergi ke dokter penyakit itu sembuh dan sebaliknya kitika ia mulai duduk di belakang komputernya penyakit itu kambuh lagi. Akhirnya 4 orang temannya, Kewoy, Mpret, Mi’un dan Mas Yono berinisiatif untuk membawanya ke rumah sakit secara diam-diam dan tak disangka-sangka saat mereka sakan membawanya “DAR” mereka terlempar karena listrik dari tubuh Elektra.

Tak ada cara untuk menggambarkannya dengan tepat. Tapi coba bayangkan ada sepuluh ribu ikan piranha yang menyergapmu langsung. Kau tak mungkin berpikir. tak mungkin mengucapkan kalimat perpisahan apalagi membacakan wasiat. Lupakan untuk berpisah dengan manis dan mesra seperti film-film. Listrik membununuhmu dengan sensasi. Begitu dahsaytnya, engkau hanya mampu terkulai lemas. Engkau mati tergoda.”


Akhirnya Ibu Sati datang dan memberi wejangan pada Elektra dan kontan saja suasana Eleanor menjadi ricuh. Lalu Ibu sati membawa Elektra ke ruangan Home Theater yang kosong dan mereka berbicara empat mata. Di situ Ibu Sati memberitahu kalau Elektra memiliki kemampuan yang luar biasa. Maka mulai saat itu Elektra dilatih agar bisa mengendalikan kekuatannya. Setelah ia dapat mengendalikan kekuatannya maka ia mendirikan “Klinik Elektrik” di ruang rental PS-nya. Dan tak disangka orang yang datang untuk berobat banyak. Usaha Elektra menjadi berkembang pesat karena bantuan Mpret. Belakangan Mpret akan menjadi penghubung antara kisah Elektra dengan Bodhi lewat sepupu Mret yang bernama Bong (hubungan Bong dan Bodhi telah diceritakan di supernova#2 Akar).

Read More - Review SUPERNOVA #2 “PETIR”
Read More - Review SUPERNOVA #2 “PETIR”