Senin, 04 Maret 2013

Review Novel “Leafie : Ayam Buruk Rupa dan Itik Kesayangannya”

Judul: Leafie: Ayam Buruk Rupa dan Itik Kesayangannya (Sebuah Novel Kearifan)
Kategori: Novel Terjemah, Fabel
Penulis: Hwang Sun-mi
Penerbit: Qanita
ISBN: 978-602-9225-75-4
Tebal: 224 halaman

Ukuran: 13 x 20,5 cm


Novel leafie  baru kubeli beberapa hari yang lalu, padahal awalnya tidak ada rencana beli ini novel dan bahkan setelah membelinya saya berniat sebagai hadiah perpus mini di rumah singgah karena covernya yang imut dan di dalam  banyak sekali gambar-gambar kartun sehingga sangat cocok untuk anak kecil.  Tetapi ternyata ini novel dipinjam kemana-mana karena ceritanya yang bagus.
Mulai pukul 11 malam hari sampai  pukul 2 dini hari saya membaca novel leafie yang mengharukan ini (langsung selesai dan membekas di otak) dengan rasa antara mimpi dan kenyataan karena tak terasa mata dan pipi telah basah. Novel Leafie adalah novel terjemahan dari Korea (ternyata gak hanya drama koreanya saja yang keren-keren ya..).
Sebenarnya novel ini klasik karena ketika membacanya di awal cerita sudah bisa menebak telur siapakah itu sehingga ceritanya benar-benar terasa seperti cerita buku anak-anak pada umumnya. Wlaupun begitu saya memutuskan untuk  tetap membaca halaman demi halaman karena rasa penasaran dan ingin tahu saya lebih tinggi “dimana letak menariknya ini novel sampai segitu banyaknya terjual ?.” padahal di covernya tertulis “novel best seller internasional yang  sudah terjual lebih dari 1 juta eksemplar dan diterjemahkan di lebih dari 10 negara, bahkan  difilmkan dan menjadi box office di Korea”. Dan akhirnya diakhir cerita penilaian saya salah besar karena novel ini mampu menghadirkan sudut pandang yang berbeda bahwa sesuatu yang salah belum tentu itu salah, mampu menunjukan kepada kita arti sebuah pengorbanan , Cinta, dan Kebebasan Sejati. Mungkin anak-anak belum mengerti apa itu sebuah pengorbanan untuk orang yang kita cintai jadi tidak sekedar novel anak-anak. Bahkan banyak hal yang dapat kita pelajari dari sebuah kisah walupun kisah sehari-hari yang tidak jauh beda dengan kehidupan kita.
          Novel ini bercerita tentang seekor ayam betina yang tinggal di sebuah peternakan di pinggiran kota. Ayam itu bernama Leafie, nama Leafie diambil dari "Leaf" dalam bahasa Inggris yang artinya daun karena Leafie  sangat suka pada daun akasia yang tumbuh di luar kandangnya. Ia merasa hidup sebagai daun itu luar biasa karena ketika musim semi, daun2 tumbuh dan menghijaukan pandangan. Kemudian ketika musim gugur, daun-daun terbang berguguran bebas dan meninggalkan jejak berupa bunga2 akasia. Leafie sendiri adalah seekor ayam betina petelur, sehingga setiap ia bertelur. Telur-telurnya selalu diambil oleh majikanya. Hingga pada suatu hari, telur Leafie yang terakhir dalam kondisi tidak bercangkang. Semenjak saat itu, Leafie tidak mau makan juga tidak mau minum, tubuhnya semakin kurus dan bulu di lehernya rontok. Majikan Leafie mengira ia sudah mati dan dibuang di lubang pembuangan bangkai ayam.
Ketika dibuang ke lubang pembuangan ayam sekarat, Leafie hampir dimangsa Musang. Untungnya, ia ditolong Pengelana, seekor bebek liar yang sayapnya terluka dan tak bisa terbang. Pengelana membantu Leafie keluar dari lubang itu dan selamat dari kejaran Musang. Pengelana mengajarinya bertahan  hidup di padang rumput yang penuh bahaya. Semenjak lolos dari kejaran musang Leafie menjadi teringat akan cita-citanya untuk  memiliki telur sekali lagi dan mengeraminya hingga menetas. Tapi, tampaknya Leafie tidak akan pernah bisa bertelur lagi. Satu-satunya teman Leafie adalah si Pengelana yang selalu bersikap baik padanya. Namun, tiba-tiba Pengelana tidak pernah bermain bersama Leafie lagi, ia sekarang asyik bermain bersama Bebek Putih Susu. Hingga suatu saat Leafie menemukan sebuah telur yang induk telurnya tidak ada. Penasaran dengan bagaimana kisah Leafie berikutnya ? Bahagiakah dia setelah menemukan telur atau justru sebaliknya ? Dimanakah sisi pengorbanan itu ? Seperti apakah cinta sejati itu ? makanya segera baca novel leafie yang bisa membuat hati kamu tersentuh bahkan sampai menangis.
Saya sendiri saat membaca merasa …., jadi teringat ibu di rumah yang selama ini selalu mengerti tentang saya tetapi saya justru selalu menuduh ibu tidak pernah mengerti, padahal sebalinya justru sayalah yang tidak pernah mengerti akan ibu “bagaimana orang lain akan mengerti jika kita sendiri tidak mengerti”.

Jadi segeralah MEMBACA NOVEL LEAFIE ya !!!!!!
Read More - Review Novel “Leafie : Ayam Buruk Rupa dan Itik Kesayangannya”
Read More - Review Novel “Leafie : Ayam Buruk Rupa dan Itik Kesayangannya”

Minggu, 30 Desember 2012

Sinopsis Novel “Saga no Gabai Bacchan (Nenek Hebat dari Saga)”

Judul: Saga no Gabai Bacchan (Nenek Hebat dari Saga)
Penulis: Yoshichi Shimada
Penerjemah: Indah S. Pratidina
Penyunting: Tim Kansha
Penerbit: Penerbit Kansha Books
Tahun: 2011
Hlm: 320



Novel ini adalah novel terjemahan dari jepang yang saya beli bersamaan dengan novel Totto Chan. Saat  di rak display toko kedua novel ini bersebelahan sehingga saya memutuskan untuk membelinya. Yoshichi Shimada sebagai penulis pun mengakui bahwasanya novel yang ia tulis terispirasi dari novel Totto Chan karya Tetsuko Kuroyanagi. Novel ini menurut saya sangat bagus dan satu lagi yang istimewa yaitu penulis mengunakan bahasa sehari-hari yang mudah dipahami (ups, klo soal bahasa berati yang hebat juga adalah si penerjemah buku karena saya membancanya dalam bahasa Indonesia)

Novel ini berceritakan tentang kisah seorang anak bernama Akihiro Tokunaga yang hidup susah bersama ibunya pasca pengeboman di Hiroshima. Hingga akhirnya ibunya merasa tidak sanggup untuk merawatnya, sehingga  Akihiro malah dikirim ke desa Saga untuk hidup bersama Neneknya. Ternyata di Saga kehidupan Akihiro jauh lebih miskin dari pada di Hiroshima, tetapi di Saga walaupun miskin, ia tetap bahagia.

Suatu hari saat makan malam.
“Nek, dua-tiga hari ini, kita makan kok hanya nasi ya, tanpa lauk?”
Setelah aku berkata begitu, sambil tertawa terbahak-bahak, nenekku menjawab, “Besok nasi pun takkan ada kok.”  (Prolog)

Dari prolog inilah kita dapat belajar mengenai hidup yang selalu bersyukur, dimana nenek mengajarkan bahwa hari ini kita jauh lebih beruntung dari tidak ada nasi sama sekali. bagi Nenek adalah hidup miskin tidak apa-apa asal ceria terus dan Nenek juga selalu memiliki ide-ide cermelang dalam menghadapi kehidupan yang serba miskin. Seperti saat  berjalan  nenek selalu  mengikatkan magnet di belakangnya untuk menarik logam-logam yg bertebaran di jalanan, dengan begitu  logam-logam yang ia peroleh dapat ia jual.  Nenek juga tidak perlu berbelanja di supermarket, cukup ia membentangkan galah di sungai agar benda yg mengalir disungai tertahan oleh galah itu. Oleh karena itu,  Nenek  juga menyebut sungai itu sebagai  supermarket karena banyak bahan makanan yg mengalir di sana karena di  hulu sungai ada pasar dan biasanya para pedagang mencuci sayur dagangannya di sungai dan ada beberapa yang hanyut terbawa arus sungai dan nenek sadar  akan hal itu. Para pedangang  itu juga membuang lobak, timun sawi yang sudah rusak atau busuk ke sungai. Menurut nenek  lobak yang berujung dua sekalipun bila dipotong dan di rebus, sama saja dengan yang lain. Timun yang bengkok sekalipun bila dipotong dan direbus tetap saja timun. Tapi bila tidak ada makanan yang hanyut nenek akan selalu berkata supermarket sedang libur dengan ekspresi yang menyayangkan. Dari sungai nenek juga mendapatkan ranting atau batang pohon yang dikeringkan dan nantinya dijadikan bahan bakar
Novel ini mengajarkan saya banyak hal mulai dari hidup sederhana dan selalu bersyukur, hal ini ditunjukan dari  tingkah laku nenek yang selalu bersyukur dan tidak banyak mengeluh. Bahkan di tengah-tengah kesulitanya nenek juga masih membantu orang lain dengan meminjamkan uang yang dimilikinya. Selain itu, Banyak kata-kata mutiara yang ditulis oleh penulis dan semuanya adalah kata-kata yang disampaikan Nenek kepada Akihiro…

Kebaikan sejati dan tulus adalah
kebaikan yang dilakukan tanpa diketahui orang
yang menerima kebaikan.

Pelit itu payah ! Hemat Jenius !

Ada dua jalan buat orang miskin.
Miskin muram dan miskin ceria.
Kita ini miskin yang ceria.
Selain it karena bukan
baru-baru ini saja menjadi miskin,
kita tidak perlu cemas.
Tetaplah percaya diri.
Keluarga kita memang turun temurun miskin

Dan masih banyak lagi kisah Nenek dari Saga yang lebih keren, ayuk segera dibaca !!!


Read More - Sinopsis Novel “Saga no Gabai Bacchan (Nenek Hebat dari Saga)”
Read More - Sinopsis Novel “Saga no Gabai Bacchan (Nenek Hebat dari Saga)”

Kamis, 06 Desember 2012

Tak ada Kemiskinan jika kita selalu BERSYUKUR

Kemarin  di “group travelling yang ada di BBM” ada seorang teman yang posting pertanyaan dan pertanyaan ini sangat inspirasi yaitu, Coba isikaan kata untuk melengkapi kata berikut :

1. Allah menciptakan TERTAWA dan .......

2. Allah itu MEMATIKAN dan ......

3. Allah menciptakan LAKI-LAKI dan .......

4. Allah memberikan KEKAYAAN dan...

 Kebanyakan dari kita akan menjawab dengan kata sebagai berikut  :

1. MENANGIS.
2. MENGHIDUPKAN.
3. PEREMPUAN
4. KEMISKINAN.

Untuk No 4lah yang salah, bahkan saya sendiri sempat menjawab  Kemiskinan. Padahal  jawabanya bukan itu. Jawaban tersebut ada dalam rangkaian firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam surat An- Najm (53), ayat: 43-45, dan 48 sebagai berikut:

1.      "dan Dia-lah yang menjadikan orang TERTAWA dan MENANGIS." (QS. 53:43).
2.      "dan Dia-lah yang MEMATIKAN dan MENGHIDUPKAN." (QS. 53:44).
3.      "dan Dia-lah yang menciptakan berpasang - pasangan LAKI-LAKI dan PEREMPUAN. " (QS.53:45).
4.      "dan Dia-lah yang memberikan KEKAYAAN dan KECUKUPAN." (QS.53:48).


Dimana dalam Al Quran bukan KEMISKINAN, tapi KECUKUPAN. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala hanya memberi KEKAYAAN dan KECUKUPAN kepada hamba-Nya. Dan yang "menciptakan" KEMISKINAN adalah diri kita sendiri. Sehingga kemiskinan ada karena pemikiran kita sendiri yang selalu kurang bersyukur.  Bahkan kalupun ada kemiskinan itu dikarenakan manusianya sendiri yang tidak mau berusaha dan hanya malas-malasa. Oleh sebab itu orang-orang yang senantiasa bersyukur, walaupun hidupnya pas-pasan, ia akan tetap tersenyum dan merasa CUKUP. Jadi, marilah kita bangun rasa KECUKUPAN di dalam hati dan pikiran kita, agar kita menjadi hamba-Nya yang selalu BERSYUKUR.. Amiin
Read More - Tak ada Kemiskinan jika kita selalu BERSYUKUR
Read More - Tak ada Kemiskinan jika kita selalu BERSYUKUR

Minggu, 04 November 2012

Review : Totto-chan Gadis Cilik di Jendela

Judul buku : Totto chan Gadis cilik di jendela
Pengarang : Tetsuko Kuroyanagi 
Penerbit     : PT Gramedia Pustaka Utama
Edisi           : Ketujuh, 2010
Halaman    : 272 halaman 




Sebenarnya dah lama juga pingin beli ini buku setiap ke toko buku, tapi keinginan tersebut hanya keinginan karena masalah isi kantong. Hingga suatu hari pucuk dicinta ulampun tiba (pingin baca ada yg minjamkanya..hehehe), yap dialah “jengki” adek kosku yg dapat kado dari kakaknya. Dan akhirnya ini buku berhasil aku baca dengan rasa kepuasan. Isi ceritanya  yang mengalir sungguh mengasikan, walaupun di bagian tengah ada sedikit membosankan  dan berhasil menghadirkan klimaks yang membekas di hati.
Totto chan adalah  seorang gadis kecil yang dianggap nakal oleh guru-guru SD nya. Bahkan mamanya sangat sering dipanggil ke sekolah Totto chan gara-gara tingkah lakunya yang aneh. Seperti, menggambar tanpa mengikuti pelajaran yang diberikan gurunya, selalu mengulang-ulang membuka loker mejanya untuk megambil satu benda kemudian memasukannya kembali yang tentu saja mengganggu proses belajar, dan memanggil para pemusik jalanan lewat jendela kelasnya serta menyuruh mereka bermain musik.  Akibatnya, seisi kelas menjadi gaduh dan tidak terkendali dan menyebabkan guru bahkan kepala sekolahnya marah. Karena kenakalannya, tersebut  Totto chan dikeluarkan dari sekolah. Padahal Totto-chan adalah gadis cilik dengan rasa ingin tau yang besar dan banyak sekali tingkah totto chan yang membuat kita takjub (bahkan ada beberapa tingkah lakunya yang sedikit banyak seperti aku dulu…hehehe)
Cerita Totto chan adalah pengalaman pribadi dari penulis sendiri. Sejak di awal cerita penulis telah menghadirkan klimak tersendiri dengan munculnya berbagai masalah yang disebabkan oleh tingkah laku Totto Chan. Buku ini sepertinya sangat cocok dibaca oleh ibu-ibu dan para pengajar. Karena dari buku ini kita bisa belajar banyak  tentang nilai kehidupan mulai persahabatan, kasih sayang sampai cara mendidik anak dan cara  mengajar dalam hal  pendidikan.
Nilai Persahabatan dalam totto chan diceritakan melalui  cerita persahabatan  Totto chan dan Yasuaki chan, mereka suka melakukan petualangan chan dan ia sering membuat teka-teki humor yang membuat teman-temanya tertawa. Dari persabatan mereka  kita juga bisa belajar cara menghargai sebuah perbedaan .
Cerita kasih sayang ditulis oleh penulis melalui kisah kasih sayang ibu Totto chan (ibu yang selalu mengerti tentang anaknya dan selalu terus memberikan yang terbaik untuk anaknya). Dimana saat Totto chan dikeluarkan dari sekolahnya ibunya tidak member tahu totto chan, diam-diam ibu Totto-chan mencari sekolah baru untuk anaknya, dan akhirnya menemukan sekolah yang cocok yang bernama Tomoe Gakuen. Bahkan sampai Totto chan besar, ibunya tidak pernah memberitahunya bahwa ia dikeluarkan dari sekolah karena dalam pikiran ibunya hal tersebut dapat mempengaruhi perkembangan Totto  Chan.
Sekolah Tomoe Gakuen yang dikepalai oleh Sosaku Kobayashi, dengan metode pengajaran yang berbeda dengan sekolah lainnya. Dari sinilah kita dapat belajar tentang sistem pendidikan dan mencontoh sifat Sosaku Kobayashi, beliau adalah kepala sekolah yang baik hati dan selalu memberikan yang terbaik untuk para murid yang ia sayangi. Rasa sayang yang besar itu ia tunjukkan dengan menjadikan gerbong kereta yang sudah tidak terpakai sebagai kelas tempat belajar yang sangat menarik, sehingga murid bisa belajar sambil menikmati pemandangan di luar gerbong dan membayangkan sedang melakukan perjalanan. Pak Sosaku Kobayashi menerima Totto chan sebagai murid baru di sekolahnya, walaupun Totto chan memiliki sifat yang berbeda dengan anak-anak sebayanya dan ia mendidik murid-muridnya dengan bijaksana
Di Tomoe Gakuen, para murid juga boleh mengubah urutan pelajaran sesuai dengan keinginan mereka. Ada yang memulai hari dengan belajar fisika, ada yang mendahulukan dengan menggambar ada yang belajar musik baru belajar fisika. Pokoknya sesuka mereka dan mereka tidak merasa terpaksa untuk belajar. Karena sekolah itu unik, Totto-Chan pun sangat senang dan betah, disana teman-temannya juga sangat mengasikkan. Totto-chan tidak menyadari bahwa selain ia belajar bernyanyi, berhitung dan mengambar sekolah ini juga mengajarkan banyak hal mengenai persahabatan, rasa hormat dalam menghadapi orang lain, serta kebebasan untuk menjadi diri sendiri.
Penasaran perbedaan apa yang terjadi dalam persahabatan totto chan dan Yasuaki chan, apakah persabatan mereka terus terjalin walaupun ada sebuah perbedaan ? Penasaran dengan  bagaimana cara ibu Totto chan mendidik Totto chan dengan segala kenakalan yang Totto chan perbuat ? dan Bagaimana cara Pak  Sosaku Kobayashi memberikan sistem pendidikan di sekolahnya dan apakah  Tomoe Gakuen akan terus berkembang dengan sistem pendidikan yang dibuat oleh Pak Sosaku Kobayashi ataukah justru akan hancur ? , makanya ayuk segera membaca Totto chan, dijamin akan menyesal jika gak baca.
Read More - Review : Totto-chan Gadis Cilik di Jendela
Read More - Review : Totto-chan Gadis Cilik di Jendela

Minggu, 14 Oktober 2012

Review “Lalita” seri bilangan FU

Lalita merupakan novel kedua dari Seri Bilangan Fu. Sebelumnya ada novel Manjali dan Cakrabirawa. Lalita adalah kado anivesary-ku dari sany dan tya. Meskipun merupakan seri dua  dari seri Bilangan Fu, tetapi novel  ini bisa dibaca terpisah sehingga kita tidak  kebingungan dengan jalan ceritanya. Lalita mempunyai cover yang unik yaitu bergambar biji dari sebuah tanaman. Gambar ini dilukis, didedikasikan untuk para pelukis botani. Sedangkan cover belakangpun tampak unik dengan konsep bayangan yang dapat secara langsung dipraktekan, dimana warna hijau dan merah adalah pasangan yang berkebalikan.
Dia yang tidak bisa melihat baying-bayang sediri , dia tidak akan mendapat pembebasan.
Setiap kita memiliki bayang-bayang. Bukan musuh, melainkan pasangan yang berkebalikan (233)

Novel Lalita dikatakan sangat menarik karena tidak hanya menceritakan kisah percintaan dari seseorang tetapi novel yang mampu memberikan pengetahuan bagi pembaca. Pengetahuan yang dapat diperoleh adalah tentang candi borubudur. menjadikan pembaca dari tidak tahu menjadi tahu. Novel ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu Indigo, Hitam, dan Merah. Novel inipun masih menceritakan petualangan yuda, parang jati dan marja.
Bagian Indigo menceritakan tentang pertemuan Yuda dengan seorang wanita setengah baya. Melalui Oscar yuda dapat berkenalan dengan Lalita.  Lalita adalah seorang kurator lukisan yang sangat tertarik dalam mempelajari sejarah Candi Borobudur.

Semua Anak Indonesia  merasa tahu apa itu Borobudur. Tapi sesungguhnya Borobudur mengajari kita bahwa jauh lebih banyak yang tidak kita ketahui tetang dia dari pada yang kita ketahui. (18)

Pada bagian Hitam menceritakan kisah hidup nenek moyang lalita, khususnya masa kecil kakek lalita. Dengan setting di Eropa, ditambahi cerita mengenai cerita rakyat di masyarakat Eropa. Cerita rakyat yang sering disebut dongeng. Dongeng tersebut adalah dongeng  Dracula yang menjadikan novel ini semakin menarik.
 Meskipun kau sulit percaya, kekasih, tapi demikianlah yang kuketahui dalam suatu pengetahuan yang gnostik. Dan aku ingin mengakuinya dengan jujur dengan  segala konsekuensi yang yang berbahaya. Bahwa aku adalah keturunan drakula. (39)
Dongeng menceritakan kebenaran dengan cara lain. (108)
Pada bagian Merah kembali diceritakan tentang kisah hidup yuda, parang jati dan marja. Soal Jati yang memendam rasa pada Marja, begitu juga sebaliknya. Yuda mengetahui hal itu tapi juga merelakan, sahabat dan kekasihnya saling jatuh cinta. Cemburu, tapi ia juga sayang keduanya, hubungan yang tidak bisa dibahas (wah, so sweet ya, cinta kan mang gak harus memiliki..). Termasuk Jati tidak boleh menanyakan pada Marja apakah ia mencintai Yuda atau tidak.

Barangkali manusia tidak punya kapasitas untuk mengampuni. Yang bisa dilakukan hanyalah berdamai.(208)

Penasaran dengan arti dari relief yang ada di candi Borobudur ? ingin tahu tetang bagaimana dongeng Dracula bisa tersebar di masyarakat Eropa ?  banyak hal yang akan kalian ketahui dari novel ini. Walaupun sedikit ada  cerita yang vulgar, tetapi kita dapat mempelajari banyak cerita yang bermanfaat dari Lalita. Dan pintar-pintarlah mengambil sudut pandang yang berbeda karena di situlah pengetahuan yang tersembunyi. Selamat Membaca !!!

Gambar Sampul Depan

Judul         : Lalita (Seri-2 Bilangan Fu)
Penulis      : Ayu Utami
Penerbit    : KPG
Terbitan    : September 2012
Halaman    : 256 Halaman

Read More - Review “Lalita” seri bilangan FU
Read More - Review “Lalita” seri bilangan FU

Selasa, 02 Oktober 2012

Horee !!! “Anniversary My Blog” di tahun 2012 ini berumur 2 tahun…

Lagi-lagi gak maksud sok eksis
Apalagi  narsis
tapi Cuma pingin nulis

Untuk tahun 2012, pada HUT  ke 2 ini
Aku  ingin sedikit evaluasi dan klarifikasi
(sekali-kali  alay to lebay boleh kan…!!!)

“Akuntansi kolomnya tak ada yg bs dibagi
Si empunya lagi sibuk kerjain skripsi
Petualangan dan Alam kolomnya lagi sepi
Si empunya lagi tak sering pergi-pergi

Hanya kolom Baca Buku yang terus diisi
Karena  akan terus menambah pengetahuan diri sendiri
Tak ketinggalan kolom Pernik yang selalu berbagi
Karena hidup selalu berwarna warni”.


"semoga terus menjadi lebih baik" Amin


Read More - Horee !!! “Anniversary My Blog” di tahun 2012 ini berumur 2 tahun…
Read More - Horee !!! “Anniversary My Blog” di tahun 2012 ini berumur 2 tahun…

Sabtu, 15 September 2012

Yuhuii, SEMERU...aku datang lagi...


Sudah 2 minggu perjalananku ke semeru berlalu. Muka yang terbakar telah kembali, rasa capek telah hilang, perlengkapan kotor telah tercuci dan luka pernafasan dalam telah sembuh. Tetapi kenangan masih terasa baru. Sedikitpun aku tak ingin melupakan semua perjalananku kali ini. Oleh karenanya semua akan aku tulis disini sehingga aku tidak akan melupakanya lagi..
Pendakian ke semeru kali ini bersama Bunda Susi, Om teguh, pak Prasetya
Read More - Yuhuii, SEMERU...aku datang lagi...
Read More - Yuhuii, SEMERU...aku datang lagi...