Sudah 2 minggu perjalananku ke semeru berlalu. Muka yang terbakar telah kembali, rasa capek telah hilang, perlengkapan kotor telah tercuci dan luka pernafasan dalam telah sembuh. Tetapi kenangan masih terasa baru. Sedikitpun aku tak ingin melupakan semua perjalananku kali ini. Oleh karenanya semua akan aku tulis disini sehingga aku tidak akan melupakanya lagi..
Pendakian ke semeru kali ini bersama Bunda Susi, Om teguh, pak Prasetya
jgn sedih...klo bukan km yg seret dl, aku tdk akan berdiri di puncak tertinggi di Jawa.
BalasHapusthank
miss u
koq yg atas dihapus..hahaha
Hapussaling memberi semangat tepatnya..kpn lagi ya kita bisa sprti itu ? miss u too
Suit, suit
BalasHapuskamu tu ya, di rumah ku komplek sj tersesat apalagi di gunung !! Tp BENER, PP enk lewat ayak2, spt kita dulu.
mergo wes awan cha, dia kan klo malam kehilangan kekuatan #siluman ayam takut akan gelap.
lha semua rumah modelnya sama...#ngeles.com
Hapustakut bukan berarti penakut :p
(salam buat istrimu dan dafa alias edocil/edocilik)
kyk bukan nia kalau tdk punck.
BalasHapusSkr dia benar2 feminim gak ambisius kyk dl do. hahahaha
gak jg nik, feminim tuntutan profesi..ck ck ck
Hapus