9 Matahari bercerita tentang perjuangan seorang gadis bernama Matari Anas. Ia berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja, kalau gak boleh dibilang kekurangan. Ayahnya tak punya pekerjaan jelas, karena krisis moneter membuatnya tak lagi semangat untuk mencari pekerjaan. Ibunya seorang ibu rumah tangga. Kakaknya, Hera, meskipun lulus dengan predikat cum laude, tapi pasrah ketika tak ada perusahaan yang merespons lamaran pekerjaannya.
Tapi, Tari punya semangat lain. Meskipun tertunda hampir 3 tahun, keinginannya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tidak pupus. Meskipun ia tahu keluarganya tidak mampu untuk membiayainya, tapi ia tetap tak patah arang. Ia terus membujuk kakaknya dan berusaha mencari pinjaman untuk menutupi biaya kuliahnya.
Perjuangan Tari betul-betul panjang, sulit dan penuh hambatan. Kuliah di Bandung, jauh dari orang tua. Ia betul-betul harus berjuang sendiri menghadapi hari-hari penuh tekanan, terutama dalam soal keuangan. Perhitungan yang cermat dilakukan demi menghemat biaya hidup. Mencari pekerjaan sampingan juga dilakukan untuk mencicil hutang. Tak sediki teman yang mau membantunya, tapi tetap saja, namanya juga hutang, pasti akan ditagih terus. Tetapi Tari terus berjuang untuk mewujudkan mimpinya.
Buku ini juga bercerita akan perjuangan dalam mewujudkan mimpi (gak tahu ini, akhir-akhir ini buku seperti inilah yang saya suka ketimbang novel-novel fiksi, buku seperti ini akan menambah motivasi saya). Buku ini sebernarnya juga merupakan kisah nyata dari penulis sendiri. Adenita juga memperoleh nominasi khatulistiwa award untuk penulis muda berbakat tahun 2009. Walaupun buku ini sedikit membosankan menurut saya karena alur ceritanya yang datar tetapi buku ini mampu menambah inspirasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar