Judul : Supernova~Partikel #4
Penulis : Dewi Lestari (Dee)
Penerbit : Bentang Pustaka
Tgl. Terbit : April 2012
Tebal : 508 halaman
Penulis : Dewi Lestari (Dee)
Penerbit : Bentang Pustaka
Tgl. Terbit : April 2012
Tebal : 508 halaman
Bagi yang belum
tahu atau baru kenal dengan namanya Dee akan aku kenalkan sedikit ya..(main
kenalin az padahal juga belum pernah ketemu langsung…hehehe). Dee adalah
penulis yang mulai terkenal melalui karya supernovanya. Partikel adalah karya
supernova Dee yang ke-empat, setelah supernova~petir. Petir aku baca pertama
ketika SMA. Saat itu masih pinjam buku
dari teman belum sangup membeli sendiri. Sedangkan supernova pertama~ berjudul
“Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh”. Supernova dua dengan judul “Akar”. Saat
ini keempat seri Novel Supernova dari telah dicetak ulang. Logo cover depan
dalam novel Partikel adalah Simbol “Bumi”. Seri Supernova berikutnya dikabarkan
akan berjudul Gelombang dan Intelegensi Embun Pagi. Novel Dee Supernova
sunggulah berbeda dengan kebanyakan novel lainya. Untuk kali ini review
Partikel dulu ya, supernova lainya menyusul.
Partikel yang ditunggu selama delapan tahun
akhirnya terbit juga. Delapan tahun bukanlah waktu yang singkat. Seorang bayi
yang baru saja keluar dari rahim ibu pastilah sekarang telah duduk di bangku
SD. Tetapi di akhir buku Partikel Dee
juga menjelaskan mengapa ia sangat lama dalam menulis Partikel. Dan setelah
membaca Partikel saya pun menyadarinya betapa sulitnya proses penulisan.
Novel yang di tulis Dee memang tidak sekedar
cerita tetapi mengabungkan antara ilmu pengetahuan, pendidikan, masalah sosial
lingkungan, sampai hal yang tahayul ataupun mistis. Sehingga sangat dibutuhkan
data-data yang real yang menjadikan novel Partikel tampak nyata dan sebenarnya.
Dalam novel partikel, Dee masih menceritakan tentang hal-hal gaib. Mungkin
inilah yang membuat novel karya Dee menjadi
kontroversial. Banyak pengalaman gaib dan spiritual yang dialami oleh
tokoh utama yaitu Zarah. Bahkan tokoh utama diceritakan lebih percaya kepada
Alam bukan kepada Tuhan. Tidak hanya itu, Partikel juga menceritakan tentang
keberadaan makluk luar angkasa yaitu Alien.
Sedangkan kelebihan Partikel menurut saya yaitu
Dee mampu menjabarkan tentang sains terutama bidang biologi yang mampu
menceritakan berbagai jenis tumbuhan yang ada di Bumi. Bahkan Dee mengangkat isu lingkungan yang melanda Indonesia,
terutama pemburuaan orang hutan dan kerusakan ekosistem hutan di Kalimantan.
Oleh karena itu jika mungkin Partikel terbit 8 tahun lalu, tentulah pembantaian
orang hutan di hutan Kalimantan belumlah ada. Hikmah dari novel Partikel yang dapat diambil
yaitu kita sebagai manusia tentulah harus mencintai Bumi sebagai tempat tinggal
kita. Berikut beberapa pesan moral tentang lingkungan yang sangat mengena di
hati :
“Kita, manusia, adalah virus terjahat yang
pernah ada di muka bumi. Suatu saat nanti, orang-orang akan berusaha
mayakinkanmu bahwa manusia adalah bukti kesuksesan evolusi. Ingat baik-baik,
Zarah. Mereka salah besar. Kita adalah kutukan bagi bumi ini. Bukan karena
manusia pada dasarnya jahat, melainkan karena hampir semua manusia hidup dalam
mimpi. Mereka pikir mereka terjaga, padahal tidak. Manusia adalah spesies yang
paling berbahaya karena ketidaksadaran mereka.” (hal.71)
“…alamlah yang punya kekuatan untuk
menyembuhkan dirinya sendiri. Dengan atau tanpa kita.” (hal. 190)
“Manusia berbagi 63% kesamaan gen dengan
potozoa, 66% kesamaan gen dengan jagung, 75% dengan cacing. Dengan sesama
kera-kera besar, perbedaan kita tidak lebih dari tiga persen. Kita berbagi 97%
gen yang sama dengan orang utan. Namun, sisa tiga persen itu telah menjadikan
pemusnah spesiesnya. Manusia menjadi predator nomor satu di planet ini karena
segelintir saja gen berbeda.” (hal. 227)
Apa yang ditulis dee diatas memang sangat benar sekali. SElama ini manusia sangat kurang dalam menyayangi alam. Selain itu Dee juga sangat pandai membuat pembacanya penasaran terutama saya. Dimana Partikel belum menyelesaikan ceritanya mulai bagaimana kehidupan zahra selanjutnya, apakah ayaknya "firaz" dapat ditemukan. Sehingga terkesan masih banyak misteri dan rahasia yang akan terungkap. Hal inilah yang menjadikan supernova selalu di tunggu-tunggu pembaca.
“Semua pertanyaan selalu berpasangan dengan jawaban. Untuk keduanya bertemu, yang dibutuhkan cuma waktu.” (kata-kata ini terdapat dalam hal. 69)
Dan
hanya waktu juga yang akan menjelaskan kelanjutan cerita supernova. Ya tinggal
tunggu waktu.
SINOPSIS :
Di pinggir Kota
Bogor, dekat sebuah kampung bernama Batu Luhur, seorang anak bernama Zarah, dan
adiknya, Hara, dibesarkan secara tidak konvensional oleh ayahnya, dosen
sekaligus ahli mikologi bernama Firas. Istilah kerenya sekarang yaitu “Home
Schooling” Cara Firas mendidik anak-anaknya mengundang pertentangan dari
keluarganya sendiri.
Dari metode yang diajarkan ayahnya, Zarah menjadi anak yang cerdas. Namun satu hal yag tidak diajarkanayahnya adalah pendidikan agama. Ayahnya sendiri terobsesi dengan jamur. Dari situlah ayahnya memperoleh rahasia alam yang tidak mudah dipahami bahkan oleh anggota keluarganya sendiri yang menganggapnya sudah sinting. Ayahnya menjadi semakin aneh ketika dia kedapatan sering mengunjungi tempat angker yang ditakuti warga kampung. Disusul kemudian tragedi-tragedi yang menimpa keluarganya yang semakin membuat ayahnya dianggap sebagai biang keladi segala kutukan itu. Hingga puncaknya, ayahnya pun menghilang.
Pencarian
Zarah terhadap ayahnya membuat Zarah dibawa nasib berkeliling dunia. Berawal
dari jurnal peninggalan ayahnya, Zarah tahu ada suatu misteri besar yang
diketahui ayahnya demikian juga harapannya yang bertumbuh bahwa ayahnya bisa
saja masih hidup. Sebuah kiriman kamera dari orang tak dikenal adalah tiketnya
untuk mengembara. Awalnya hanya karena fotonya mendapatkan juara yang hadiahnya
berupa wisata gratis ke konservasi orangutan Tanjung Puting. Bakat fotografi dan
nalurinya justru membuatnya betah tinggal di sana dan mengabaikan jadwal
kepulangannya ketika agenda wisata gratis itu sudah habis. Hingga talentanya
itu kembali mengantarkannya lagi untuk menjelajah lebih jauh, mulai dari
London, Kenya dan Bolivia. Zarah merasa bahwa petualangan itu akan membawanya
kepada jawaban mengenai ayahnya. Hingga akhirnya tibalah di Glastonbury dan dia
bertemu dengan seseorang yang menjadi kunci yang bisa membantu menemukan
ayahnya.
Di Keping terakhir, akan diceritakan pertemuan Elektra (tokoh supernova Petir) dan Bodhi (tokoh supernova Akar) yang menjadikan cerita Supernova semakin menarik. Sayangnya tidak banyak hal yang terjadi diantara keduanya berupa sebuah pertemuan yang masih menjadi misteri akan kelanjutanya (gaya dee banget).
Pinjam buku km ya ?
BalasHapus