Senin, 07 Maret 2011

SEMPU


Di hari minggu kemarin saya beserta teman berencana ke pulau sempu. Ini adalah ke tiga kalinya  Menuju pulau Sempu.  Kami bertiga yaitu saya, Afandi dan Seno, sudah 2 minggu sebelumnya berencana dan tak di sangka di  hari H justru cuaca tidak mendukung. Sejak pagi hari  hujan turun dan mendung. Melalui sms kami hampir saja membatalkanya tetapi kalau udah ada niat, apapun yang terjadi pasti tidak menjadi halangan.

Pulau Sempu merupakan pulau yang terletak di Kabupaten malang yang berseberangan dengan Pantai Sendang Biru. Pukul 06 pagi dari kota Malang kami berangkat dengan naik sepeda motor  untuk menuju Pantai Sendang Biru. Kami melewati jalanan yang berliku-liku dan sepanjang jalanan ditumbuhi oleh pepohonan yang menyejukan mata, mulai dari pohon jati milik perhutani sampai hutan heterogen khas Indonesia. Setelah 4 jam perjalanan kami samapi di Pantai Sendang Biru. Tidak banyak yang berubah dari kunjungan saya ini hanya saat itu langit mendung. Langit biru yang terhiasi oleh awan putih tidak tampak dan digantikan oleh awan gelap yang menimbulkan suasana berbeda dari sebelumnya.
 Pantai Sendang biru itu sendiri merupakan pantai yang indah dengan dikelilingi oleh karang karang sehingga gelombang ombak tidak secara langsung menghepas bibir pantai dan air laut yang bersih. Pantai Sendang biru juga merupakan kampung nelayan sehingga banyak sekali kapal-kapal yang bersandar menghiasi pantai dengan warnanya yang beragam. Setelah ijin kami segera mecari sebuah kapal untuk  menuju pulau Sempu. Tujuan utama berkunjung ke Pulau sempu adalah Segara Anak yang terletak di tengah-tengah pulau. Segara Anak ini menawarkan keindahan tersendiri dengan air yang biru dikelilingi dengan perbukitan.  Untuk menuju Segara Anak  kami harus menempuh perjalanan 2 kilo meter dengan berjalan kaki. Sepanjang perjalan kami diguyur oleh hujan terus menerus dan inilah yang menjadikan perjalanan kami lebih menantang. Seperti kebanyakan pulau-pulau kecil, di pinggir pulau sempu banyak ditanami oleh pohon bakau dengan tanah yang sebagian merupakan karang-karang. Beberapa kali kami sempat terjatuh oleh akar pohon bakau yang tidak nampak karena tertutup air…hehehehe. Akhirnya setelah 3 jam kami sampai di Segara Anak dan Semuanya terbayarkan oleh keindahanya. Air laut yang jernih berwarna kehijauan karena terpantul oleh pepohonan yang ada di sekitar mampu menyejukan mata yang akhir-akhir ini melihat keshirupukukan kota.  Di bibir pantai segara anak kami juga bertemu dengan wisatawan lainya yang mendirikan tenda, para wisatawan ada yang bermain voly pantai, berenang dan ada yang hanya duduk-duduk saja.  Sayang beribu sayang yaitu banyak sampah yang tercecer di pantai (ngakunya para pecinta alam tapi koq ya ninggalain sampah di sini !!! ).  

 Alangkah sebaiknya jika sampah kita bawa kembali, jadi gak salah juga ya jika ada yang bilang semakin alam rame oleh manusia, semakin alam rusak (ayolah  para pecinta alam, bener-bener cintai alam mu ini). Setelah beberapa jam kami menghabiskan  waktu di segara anak, tepat jam 1 siang kami segera pulang. Walaupun gerimis tak kan mampu menyurutkan langkah kami untuk kembali berjalan menuju pinggir pantai sempu.  Dan kali ini kami harus berjalan lebih cepat karena pukul 3 sore perahu akan datang menjemput. 

Ternyata pukul 3.15 perahu kami belum datang, sambil menunggu kami membersihkan diri dari lumpur (mandi deh di pantai sempu…), perahu baru datang pukul 4 sore. Tidak berlama-lama kami segera pulang dengan baju basah kuyup (brrr, untung sudah terang sehingga baju  lumayan kering oleh tiupan anggin…Untung gak masuk angin ). Pukul 7 malam kami telah sampai di kota malang 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar