Auditor mengawali perencanaan audit dengan meletakkan akhir audit dibenak nya,sejak awal teah disebutkan bahwa tujuan menyeluruh audit laporankeuangan adalah menyatakan pendapat tentang apakah laporan keuanganklien menyajikan secara wajar,salam semua hal yang material,sesuai denganGAAP.untuk itu auditor hars memperoleh bahan bukti audit yang cukup dankompeten sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat,disamping itu,pilihan akan bukti audit dipengaruhi oleh :
1. Pemahaman auditor atas bisnis dan industri klien.
2. Perbandingan antara harapan auditor atas laporan keuangan denganBuku dan catatan klien.
3. Keputusan tentang asersi yang material bagi laporan keuangan.
4. Keputusan tentang risiko bawaan dan risiko pengendalian.
AUDIT TOP-DOWN VS AUDIT BOTTOM-UP
Bukti audit top-down berfokus pada upaya auditor dalam memperolehpemahaman tentang bisnis dan industri,tujuan manajemen,bagaimanamanajemen menggunakan sumber dayanya untuk mencapaisasaran,keunggulan kompetitif organisasi di pasaran, proses bisnis inti, sertalaba dan arus kas yang dihasilkan. Proses audit top-down memberikan buktitentang risiko bisnis strategis yang dihadapi klien,bagaimana klien menanggapirisiko tersebut,dan kelangsungan entitas. Bukti audit bottom-up berfokus pada pengujian secara langsung antartransaksi,saldo akun,serta sistem yang mencatat transaksi tersebut yang padaakhirnya menghasilkan saldo aku.bukti audit bottom-up meliputi beberapa bentuk penarikan sample transaksi,atau penarikan sample terperinci yangmendukung saldo akun.
KEPUTUSAN PENTING TENTANG BUKTI AUDIT
Ketika merencanakan audit,auditor harus membuat 4 keputusan pentingtentang lingkup dan pelaksanaan audit.keputusan tersebut meliputi :
1. Sifat pengujian yang harus dilakukan.
2. Saat pengujian yang harus dilakukan.
3. Luas pengujian yang arus dilakukan.
4. Penetapan staff untuk melaksanakan audit.
SIFAT PENGUJIAN AUDIT
Sifat pengujian audit mengacu pada sifat dan efektifitas pengujian audit yangakan dilaksanakan.
Pertama,prosedur audit tersebut harus dapat memberikanbukti tentang kinerja kompetitif suatu entitas atau terkait dengan tujuanspesifik yang ingin dicapai auditor.auditor juga harus mempertimbangkanbiaya relatif dan efektifitas prosedur dalam kaitannya dengan tujuan audityang spesifik.
.
SAAT PENGUJIAN AUDIT
Saat mengacu pada kapan auditor akan melaksanakan pengujian audit sertamenarik kesimpulan audit.pengujian audit pada tanggal interim dapatmemberikan pertimbangan awal mengenai masalah-masalah signifikasi yangdapat mempengaruhi laporan keuangan pada akhir tahun buku.auditor jugadapat memilih untuk melaksanakan pengujian substantif tentang kewajaransaldo akun sebelum tanggal neraca.
LUAS PENGUJIAN AUDIT
Luas prosedur audit berkaitan dengan keputusan auditor tentang berapabanyak bukti audit yang harus diperoleh .bukti yang lebih banyak diperlukanuntuk mencapai suatu tingkat resiko deteksi yang rendah dibanding dengantingkat resiko yang tinggi.
PENETAPAN STAFF AUDIT
Auditor harus ditugaskan pada tugas-tugas yang telah ditetapkan dan disupervisi sesuai dengan tingkat pengetahuan ,keterampilan,dan kemampuannya sehingga mereka dapat mengevaluasi bukti audit yang sedangdiperiksa. Auditor membuat 4 pilihan penting yang berkaitan dengan bukti audit.
1. Bukti apa yang akan diperoleh ( sifat )
2. Bilamana akan memperoleh bukti ( saat ).
3. Berapa banyak bukti yang akan diperoleh ( luas ).
4. Siapa yang akan ditugaskan untuk memperoleh bukti ( staff audit )
TUJUAN AUDIT SPESIFIKDA BUKTI AUDIT
Asersi manajemen dalam laporan keuangan menjadi pedoman bagiauditor untuk merencanakan pengumpulan bukti audit.5 asersi manajemenyang digariskan dalam standar auditing yang berlaku umum ( GAAS) :
1. Keberadaan dan keterjadiaan.
2. Kelengkapan.
3. Hak dan kewajiban.
4. Penilaian atau alokasi.
Penyajian dan pengungkapan. Dalam memperoleh bukti untuk mendukung pendapat atas laporanKeuangan,auditor mengembangkan tujuan audit spesifik bagi setiap akundalam laporan keuangan.auditor mengidentifikasikan tujuan audit spesifikberdasarkan asersi manajemen dalam laporan keuangan karna setiap tujuanaudit memerlukan bukti audit yang berbeda pula. Tujuan audit spesifik dikembangkan untuk setiap asersi,selail itu tujuanaudit juga dikembangkan untuk :
1.Transaksi relevan yang mempengaruhi piutang usaha.
2.Aspek penting pada saldo akun piutang usaha sebagaimana dilaporkanpada tanggal neraca
Dalam audit, bahan bukti merupakan informasi yang digunakan auditor untuk menentukan apakah informasi kuantitatif yang sedang diaudit disajikan sesuai kriteria yang ditetapkan.
Perbandingan untuk membedakan bahan bukti:
• Tujuan penggunaan bahan bukti
• Sifat bahan bukti yang digunakan
• Pihak yang mengevaluasi bahan bukti.
• Kepastian dari kesimpulan berdasarkan bahan bukti
• Sifat kesimpulan
• Konsekuensi yang timbul akibat kesimpulan yang salah dari bahan bukti
Bahan Bukti Yang Menyimpulkan
Suatu bahan bukti dapat memberikan kesimpulan apabila :
1. Relevan, berkaitan terhadap tujuan pengujian auditor
2. Kompeten, menunjukkan tingkat dapat dipercayainya suatu bahan bukti
Kompetensi dapat diperbaiki dengan :
• Independensi penyedia data
• Efektifitas struktur pengendalian intern
• Pengetahuan yang diperoleh sendiri oleh auditor
• Kualifikasi orang yang menyediakan informasi
• Tingkat objektivitas
3. Kecukupan, jumlah bahan bukti yang diperoleh dibandingkan dengan besar sampel .
4. Ketepatan waktu, saat bahan bukti dikumpulkan, sedekat mungkin dari tanggal neraca.
Jenis Bahan Bukti Audit
Bahan bukti yang digunakan oleh auditor dalam prosedur audit terdiri dari :
• Pemeriksaan fisik .
• Konfirmasi .
• Dokumentasi .
• Pengamatan .
• Tanya jawab dengan klien .
• Pelaksanaan Ulang (Reperformance) .
• Prosedur analitis .
Efektifitas struktur pengendalian intern klien mempunyai pengaruh yang besar pada keandalan kebanyakan jenis bahan bukti. Jenis bahan bukti tertentu jarang mencukupi sendirian untuk memberikan bahan bukti yang kompeten untuk memenuhi satu tujuan
Prosedur Analitis
Adalah evaluasi atas informasi keuangan yang dilakukan dengan mempelajari hubungan logis antara data keuangan dan non keuangan termasuk perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat dengan ekspektasi auditor. Pelaksanaan prosedur analitis dapat dilakukan pada seluruh tahap, baik tahap perencanaan, tahap pengujian dan tahap penyelesaian
Alasan yang terpenting penggunaan prosedur analitis :
• Memahami bidang usaha klien.
• Penetapan kemampuan satuan usaha untuk menjaga kelangsungan hidupnya.
• Indikasi adanya kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan.
• Mengurangi pengujian audit yang terinci.
• Saat.
Jenis Prosedur Analistis
1. Membandingkan data klien dengan industri sejenis.
2. Membandingkan data klien dengan data yang serupa pada periode sebelumnya
• Perbandingan antara saldo tahun berjalan dengan saldo tahun lalu.
• Membandingakan rincian total saldo dengan rincian serupa pada tahun sebelumnya.
• Membandingkan rasio dan hubungan persentase dengan tahun sebelumnya.
3. Membandingkan data klien dengan data yang diperkirakan oleh klien.
4. Membandingkan data klien dengan data yang diperkirakan oleh auditor.
5. Membandingkan data klien dengan hasil perkiraan yang menggunakan data non keuangan.
Perbandingan untuk membedakan bahan bukti:
• Tujuan penggunaan bahan bukti
• Sifat bahan bukti yang digunakan
• Pihak yang mengevaluasi bahan bukti.
• Kepastian dari kesimpulan berdasarkan bahan bukti
• Sifat kesimpulan
• Konsekuensi yang timbul akibat kesimpulan yang salah dari bahan bukti
Bahan Bukti Yang Menyimpulkan
Suatu bahan bukti dapat memberikan kesimpulan apabila :
1. Relevan, berkaitan terhadap tujuan pengujian auditor
2. Kompeten, menunjukkan tingkat dapat dipercayainya suatu bahan bukti
Kompetensi dapat diperbaiki dengan :
• Independensi penyedia data
• Efektifitas struktur pengendalian intern
• Pengetahuan yang diperoleh sendiri oleh auditor
• Kualifikasi orang yang menyediakan informasi
• Tingkat objektivitas
3. Kecukupan, jumlah bahan bukti yang diperoleh dibandingkan dengan besar sampel .
4. Ketepatan waktu, saat bahan bukti dikumpulkan, sedekat mungkin dari tanggal neraca.
Jenis Bahan Bukti Audit
Bahan bukti yang digunakan oleh auditor dalam prosedur audit terdiri dari :
• Pemeriksaan fisik .
• Konfirmasi .
• Dokumentasi .
• Pengamatan .
• Tanya jawab dengan klien .
• Pelaksanaan Ulang (Reperformance) .
• Prosedur analitis .
Efektifitas struktur pengendalian intern klien mempunyai pengaruh yang besar pada keandalan kebanyakan jenis bahan bukti. Jenis bahan bukti tertentu jarang mencukupi sendirian untuk memberikan bahan bukti yang kompeten untuk memenuhi satu tujuan
Prosedur Analitis
Adalah evaluasi atas informasi keuangan yang dilakukan dengan mempelajari hubungan logis antara data keuangan dan non keuangan termasuk perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat dengan ekspektasi auditor. Pelaksanaan prosedur analitis dapat dilakukan pada seluruh tahap, baik tahap perencanaan, tahap pengujian dan tahap penyelesaian
Alasan yang terpenting penggunaan prosedur analitis :
• Memahami bidang usaha klien.
• Penetapan kemampuan satuan usaha untuk menjaga kelangsungan hidupnya.
• Indikasi adanya kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan.
• Mengurangi pengujian audit yang terinci.
• Saat.
Jenis Prosedur Analistis
1. Membandingkan data klien dengan industri sejenis.
2. Membandingkan data klien dengan data yang serupa pada periode sebelumnya
• Perbandingan antara saldo tahun berjalan dengan saldo tahun lalu.
• Membandingakan rincian total saldo dengan rincian serupa pada tahun sebelumnya.
• Membandingkan rasio dan hubungan persentase dengan tahun sebelumnya.
3. Membandingkan data klien dengan data yang diperkirakan oleh klien.
4. Membandingkan data klien dengan data yang diperkirakan oleh auditor.
5. Membandingkan data klien dengan hasil perkiraan yang menggunakan data non keuangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar