Rabu, 20 Oktober 2010

OPSI, WARRANT, CONVERTIBLE, FORWARD, FUTURE & SWAP


Tugas Resum PPM

A.    Opsi
Opsi merupakan pengindonesiaan kata option menunjukkan hak untuk melakukan sesuatu. Karena merupakan hak (right) maka pemodal atau menajer bisa melakukan bisa pula tidak. Di CBOE (atau bursa-bursa lain yang memungkinkan perdagangan opsi), opsi merupakan selembar kertas berharga yang memungkinkan pemodal untuk membeli atau menjual suatu saham dengan harga tertentu pada waktu tertentu (atau sebelumnya).
1.      Faktor-faktor yang Menentukan Nilai Opsi
Faktor-faktor tersebut adalah:
a.       Harga saham
b.      Harga Execise.
c.       Tingkat bunga.
d.      Jangka waktu akan jatuh tempo
e.       Volatility harga saham
2.   Model Penentuan Harga Opsi
Model penentuan harga opsi yang banyak digunakan adalah model yang dikemukakan oleh Fisher Black dan Myron Scholes. Rumus yang mereka kemukakan menunjukkan bahwa rumus seperti discounted cash flow (yang kita Pergunnakan untuk menghitung NPV tidak bisa diterapkan.
Karena untuk menghitung discounted cash flow kita perlu:
a.       Menaksir arus kas yang diharapkan.
b.      Mendiskontokan arus kas  tersebut dengan biaya modal yang relevan.
      3.   Tipe opsi yang biasa digunakan
Ada 2 tipe opsi yaitu opsi call dan opsi put. Selain kedua tipe tersebut juga terdapat tipe Eropa dan tipe Amerika.
a.       Opsi call menunjukkan hak perusahaan untuk membeili suatu sahan dengan harga tertentu (exercise price) pada tanggal tertentu pula (Untuk tipe Eropa) atau sebelumnya (untuk tipe Amerika). Tanggal jatuh tempo disebut exercise date.
b.      Sedangakan put menunjukkan hak untuk menjual suatu saham dengan harga tertenytu pada waktu tertentu (atau sebelumnya).
      
Jika kita membeli opsi call ditambah dengan menyisihkan sejumlah uang yang cukup untuk membayar exercise price pada saaat jatuh tempo, kita akan memperoleh nilai yang sama dengan membeli opsi put ditambah dengan membeli saham. Karena  kedua paket investasi tersebut menghasilkan nilai (payoff) yang sama, maka keduanya harus mempunyai nilai yang sama. Dengan demikian dapat dituliskan:

                     Nilai Call                              nilai Put
                           +                          =              +
                  Present Value dari Exercise Price          Harga Saham

B.     WARRANT
Warrant adalah opsi untuk membeli sejumlah saham biasa dengan harga tertentu. Pada saat pemilik warrant melaksanakan opsi tersebut. Mereka menyerahkan warrant tersebut ke perusahaan. Warrant sering dipergunakan untuk ”pemanis” penerbitan obligasi. Kalau suatu obligasi disertai dengan warrant, maka investor tidak hanya memperoleh opsi untuk membeli saham biasa dengan harga tertentu. Kalau harga saham (diperkirakan) naik, maka opsi ini akan berharga. Sebagai akibatnya perusahaan mungkin menjual jobligasi dengan tingkat bunga yang lebih rendah.
Pada waktu penerbitan warrant, biasanya harga exercise (yaitu harga dimana investor bisa melakukan pembelian saham dengan menunjukkan warrant) ditentukan diatas harga saham saat tersebut. Sewaktu warrant dimanfaatkan oleh para pemodal, perusahaan akan memperoleh tambahan dana.
1.      Menilai Warrant
Dalam penilaian warrant ada dua faktor yang akan menyebabkan perhitungan menjadi complicated. Pertama adalah kemungkinan adanya pembayaran deviden, dan kedua aspek dilution (pengeceran). Sama seperti pembeli opsi call maka pembeli warrant tidak akan memperoleh deviden kalau saham yang dikaitkan dengan warrant tersebut membayarkan deviden.
Dengan demikian maka konsep opsi call juga berlaku untuk warrant. Kondisi demikian maka konsep opsi call juga berlaku untuk faktor dilution.  Penerbitan warrant akan  menyebabkkan selisih harga warrant yang akan dibayar oleh para pemodal dengan harga teoritisnya menjadi lebih kecil.

C.    OBLIGASI CONVERTIBLE
Obligasi Convertible (convertible bonds, selanjutnya disingkat CB) adalah obligasi yang bisa ditukar menjadi saham biasa pada waktu tertentu.
Pemilik CB sebenarnya memiliki obligasi dan opsi call terhadap saham perusahaan. Untuk meng-exercise-kan opsi tersebut pemilik CB harus melepaskan obligasi yang dimilikinya. Hal ini berbeda dengan kepemilikan warrant yang memungkinkan meng-exercise-kan warrant untuk uang tunai tanpa harus melepaskan obligasi dimana warrant melekat.

D.    FUTURE
·         Comodity future, yaitu kontrak negoisasi instrumen keuangan yang dapat dibeli dan dijual untuk suatu keuntungan atau mungkin menimbulkan suatu keuntungan atau kerugian.   
·         Future contract atau kontrak berjangka, suatu bentuk perjanjian jual beli yang mengikat bagi pembuat kontrak untuk menyerahkan atau menerima sejumlah komoditi dengan kualitas tertentu untuk waktu penyerahan kemudian.
Ciri yang membedakan perdagangan berjangka dengan perdagangan lainya, yaitu pada perdagangan berjangka yang diperdagangkan adalah kontrak yang sudah standar (kualitas, unit , transaksi, tempat, waktu penyerahan, dan syarat pembayaran). Kontrak berjangka dapat dilikuidasi sebelum jatuh tempo penyerahan dengan mengambil posisi yang berlawanan, artinya pembeli sebuah kontrak menjual kembali kontraknya demikian sebaliknya.

E.     SWAP
Pemahaman tentang teori opsi sangat penting bagi manajer keuangan suatu perusahaan karena dalam menjalankan tugasnya mereka mungkin sekali dihadapkan pada berbagai situasi yang memberikan opsi. Sebagai misal, jika manajer keuangan meminjam dalam valuta asing ia bias memilih untuk melakukan swap atau tidak. Dengan melakukan swap peusahaan dijamin akan memperoleh valuta asing dengan harga tertentu. Swap akan menguntungkan bagi perusahaan bila terjadi devaluasi atau penurunan nilai rupiah yang sangat besar.
Tentunya untuk memperoleh swap tersebut perusahaan diharuskan untuk membayar biaya (bunga) tertentu. Pada akhir tahun 1991, biaya swap ini mencapai sekitar 14% per tahun. Jadi, jika perusahaan tidak melakukan swap dan kemudian tidak terjadi devaluasi, maka perusahaan memperoleh ”keuntungan” (karena tingkat bunga kredit luar negeri biasanya rendah, sekitar 9% per tahun). Tetapi jika terjadi devaluasi, maka perusahaan bisa mengalami kesulitan keuangan karena tiba-tiba hutangnya jadi membengkak. Hal sebaliknya adan terjadi jika perusahaan melakukan swap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar